Kisah Nenek Pakande, Cerita Rakyat asal Sulsel Pemangsa Anak-anak
Di dalam rumah itu sangat kotor dan tidak teratur isinya. Tulang-tulang berserakan di situ. Ada tulang paha kerbau dan tulang kambing. Bermacam-macam tulang terdapat di situ.
Di dalam rumah itu ada juga beras. Di samping itu, bermacam-macam makanan terdapat di dalamnya. Oleh karena kedua anak ini sangat lapar, keduanya segera mencari yang empunya rumah untuk meminta sesuatu yang dapat dimakan, tetapi yang punya rumah tidak ditemuinya.
Mereka kemudian mengambil makanan, lalu dimakannya. Sesudah makan mereka duduk berhadap-hadapan. Tidak berapa lama kemudian, terdengar suara seperti guntur.
"Eh, ada yang berbau manusia, ada yang berbau manusia!". kata Nenek Pakande.
Kedua anak itu pun sadar bahwa rumah itu adalah rumah Nenek Pakande yang biasa diceritakan orang.
Ia dinamai Nenek Pakande karena badannya besar, dan suka makan orang. Bila macan atau kerbau dibakar, kemudian terus dimakan. Bila orang, biasanya dimakan mentah saja. Dengan demikian, dinamai Nenek Pakande.
Editor: Candra Setia Budi