get app
inews
Aa Text
Read Next : Terungkap! Ini Identitas Mayat Perempuan dalam Warung di Madiun, Diduga Dibunuh

Warga Perumahan Elite di Makassar Tewas dalam Posisi Sujud, Diduga Sudah 5 Hari

Sabtu, 19 September 2020 - 11:14:00 WITA
Warga Perumahan Elite di Makassar Tewas dalam Posisi Sujud, Diduga Sudah 5 Hari
Polisi saat evakuasi mayat di perumahan elite dekat Helmin Residence di Jalan Hertasning Baru, Makassar. (Foto: SINDOnews/Faisal Mustafa)

MAKASSAR.iNews.id - Penemuan mayat gegerkan warga kawasan perumahan elite dekat Helmin Residence di Jalan Hertasning Baru, Kelurahan Mapala, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (19/9/2020) dini hari. Kondisi mayat sudah mengeluarkan aroma tak sedap dalam salah satu rumah berlantai dua di kompleks tersebut.

Informasi diperoleh, identitas korban diketahui bernama Rahmat Parikesit, laki-laki berusia 46 tahun yang berprofesi sebagai seorang salesman.

Kejadian ini pertama kali diketahui pemilik rumah Muhammad Afif (32). Menurut dia, korban merupakan pamannya. Saksi selama ini mempercayakan rumahnya itu ditinggali korban karena dia dan keluarganya menetap di Kabupaten Maros.

Afif menceritakan, awalnya mendatangi rumahnya pukul 17.00 Wita. Dia bermaksud memberikan bahan makanan untuk almarhum. Namun setiba di sana dan beberapa kali memanggil tak ada respons. Suasana rumah juga tampak sepi.

Afif lantas bertanya ke tetangga, rupanya almarhum sudah beberapa hari tak keluar dari dalam rumah. Lama menunggu dia kembali ke kediamannya di Kabupaten Maros.

"Saya tanya istriku di rumah di Makassar kok banyak lalat. Kata istri itu pertanda ada apa-apa, bisa saja ada bangkai," ujarnya.

Afif melanjutkan, kecurigaan itu dikabarkan ke beberapa saudara kandung almarhum, Irhandi (43) melalui sambungan telepon.

"Karena biasanya dia kerumah saudaranya. katanya tidak ada. Nah saudaranya datang cek di sini. Dia senter ke dalam rumah, di situ baru ketahuan, posisinya membungkuk seperti sujud di dekat tangga," ujarnya.

Irfandi lalu memberitahu petugas keamanan perumahan untuk diteruskan ke kepolisian. Tak beberapa lama petugas Polsek Rappocini tiba di lokasi. Disusul Inafis Polrestabes Makassar sekira pukul 01.45 Wita dan Biddokkes Polda Sulsel untuk olah tempat kejadian perkara.

Afif belum tahu pasti penyebab kematian. Namun menurutnya, almarhum pernah bilang ada ketergantungan obat.

"Katanya penyakit malaria, karena dulu sempat lama di Papua. Mungkin sering kambuh juga, itu kata adiknya (Irfandi)," ucapnya.

Sementara itu, Koordinator Tim Forensik Dokpol Biddokes Polda Sulsel Bripka Sultan mengatakan, belum bisa memastikan penyebab pasti kematian korban. Perlu ada pemeriksaan medis lanjutan, apalagi kondisi mayat sudah mengalami pembusukan.

"Diperkirakan sudah lima hari. Makanya kami tidak bisa pastikan (penyebab kematian) karena jenazah sudah mengalami pembusukan lanjutan. Kami mau bawa ke ruang instalasi Forensik Biddokkes Polda Sulsel. Sembari menunggu persetujuan keluarga melalui penyidik Polsek," kata Sultan.

Hasil olah TKP di dalam rumah, semuanya dalam keadaan terkunci, pintu dan beberapa jendela tertutup rapat. Barang-barang juga tidak ada yang bergeser.

"Kalau barang bukti sudah kami serahkan ke tim penyidik yakni handphone dan ada obat tadi sejenis obat alergi," tuturnya.

Kanit Reskrim Polsek Rappocini Iptu Nurtcahyana mengaku masih mendalami kematian korban, anggota di lapangan sudah mensterilkan TKP dengan memasang garis polisi.

"Untuk penyelidikan lanjutan kami masih koordinasi dengan keluarga, termasuk persetujuan penanganan otopsi, sebagai rangkaian penyelidikan," katanya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut