get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Orang Masih Hilang usai Demo Agustus, Menko Yusril Turun Tangan

Tersangka Pengeroyokan Driver Ojol Makassar hingga Tewas Tak Ditahan, Ini Alasannya

Jumat, 26 September 2025 - 22:03:00 WITA
Tersangka Pengeroyokan Driver Ojol Makassar hingga Tewas Tak Ditahan, Ini Alasannya
Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra. (Foto: Nur Khabibi)

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan satu tersangka pengeroyokan driver ojek online (ojol) di Kota Makassar masih di bawah umur. Tersangka tidak ditahan dan kini sudah dikembalikan ke orang tuanya. 

"Penganiayaan terhadap sopir ojek yang diteriaki Intel dan dipukuli berama-ramai sampai meninggal dan salah satu yang memukul itu adalah anak berusia 14 tahun," kata Yusril usai menggelar rapat dengan Bareskrim Polri di Kantor Kumham Imipas, Jumat (26/9/2025).   

Menurutnya, anak tersebut sempat ditahan polisi. Namun, kini telah dipulangkan ke orang tuanya dengan tetap berstatus sebagai tersangka. 

"Jadi tidak mungkin kepolisian akan melepaskan yang bersangkutan atau membebaskan karena memang dia terlibat dan dengan sadar melakukan penganiayaan, pemukulan, tindak kekerasan terhadap sopir ojek itu sampai meninggal dunia," ujarnya. 

Terkait peristiwa tersebut, Yusril mengaku sudah menemui keluarga korban. Dari pertemuan itu, Yusril menyatakan keluarga korban belum berkenan menerapkan restorative justice. 

"Kita tahu bahwa restoratif justice tidak mungkin dapat dilakukan apabila pihak keluarga korban tidak dapat menerima perdamaian yang ditengahi oleh aparat penegak hukum," ucapnya. 

Sebelumnya, seorang driver ojek online, Rusdamdiansyah (25) tewas usai menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Korban sebelumnya dikeroyok massa aksi karena disangka anggota intel saat melintas di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat malam (29/8/2025). 

Korban mengalami pendarahan serius di kepala dan dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani operasi.

Peristiwa tragis ini bermula ketika Rusdamdiansyah melintas di tengah kerumunan massa aksi unjuk rasa di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI). Ia tiba-tiba diteriaki sebagai intel, membuat sekelompok orang misterius langsung mengeroyoknya. Korban yang terhimpit massa tidak sempat menyelamatkan diri.

Awalnya keluarga mengira Rusdamdiansyah mengalami kecelakaan lalu lintas sehingga dilarikan ke RS Ibnu Sina. Namun, karena kondisinya kritis, ia dirujuk ke RS Kemenkes di kawasan CPI Makassar. Di rumah sakit inilah keluarga baru mengetahui korban ternyata menjadi korban pengeroyokan, setelah dokter menyebutkan adanya luka berat di bagian kepala.

“Dia sempat bercerita kalau dipukul ramai-ramai karena diteriaki intel,” ujar Reza, ipar korban, Senin (1/9/2025).

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut