Polda Sulsel Didemo, Minta Kasus Siswa SMP Athira Jatuh dari Lantai 8 Dibuka Kembali

MAKASSAR, iNews.id - Ratusan anggota organisasi masyarakat (ormas) dan keluarga almarhum Basman Nafa Yaskura, siswa Sekolah Islam Athirah Makassar yang jatuh dari lantai berdemo di depan Mapolda Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka menuntut agar kasus yang sudah ditutup Polrestabes Makassar, dibuka kembali karena menilai masih menyisakan banyak misteri.
Pantauan iNews, aksi demo ormas dan keluarga almarhum ini dengan membawa spanduk, termasuk gambar-gambar kondisi tubuh korban yang diduga meninggal tak wajar. Mereka berorasi dengan meminta polisi membuka kembali kasus tersebut dan melanjutkan penyelidikan.
Keluarga masih merasa tidak puas dengan kesimpulan polisi terkait penyebab kematian almarhum diduga karena bunuh diri. Keluarga menduga kematian almarhum akibat dugaan tindak kekerasan berdasarkan sejumlah bukti-bukti.
"Unjuk rasa ini meminta agar ada gelar perkara khusus untuk kasus yang sudah ditutup Polrestabes Makassar. Selama 2 minggu ini belum ada keterangan dan info apa ada gelar perkara ulang," ujar Andi Arfansyah, kuasa hukum keluarga almarhum, Kamis (22/6/2023).
Menurutnya, keluarga sudah ikhlas dengan meninggalnya korban, namun kasus ini harus dibuka agar terang benderang.
"Kami minta kasus ini dibuka. Ini masih sangat prematur. Kami keluarga menduga kematian almarhum tidak wajar," ucapnya.
Seusai bertemu dan berdiskusi dengan perwakilan Kapolda Sulsel melalui Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel Kombes Pol Jamaluddin Fatri, para pendemo membubarkan diri. Polisi akan mengagendakan perkara gelar perkaraa khusus kasus tersebut.
Sebelumnya, Basman Nafa Yaskura (15) siswa SMP Athirah Makassar diduga terjatuh dari lantai 8 gedung sekolah hingga tewas. Korban diduga bunuh diri dengan naik ke atap hingga melompat pada Rabu (22/5/2023).
Editor: Donald Karouw