get app
inews
Aa Text
Read Next : Cerita IRT Obesitas di Parepare Berbobot 200 Kg, Sulit Berdiri Hanya Bisa Ngesot

Kabar Duka, Salah Satu Dokter Terbaik di Makassar Meninggal karena Covid-19

Rabu, 06 Januari 2021 - 23:52:00 WITA
Kabar Duka, Salah Satu Dokter Terbaik di Makassar Meninggal karena Covid-19
Ketua IDI Kota Makassar DR dr Siswanto Wahab Sp.KK. (Foto: Antara)

MAKASSAR, iNews.id - Kabar duka datang dari Kota Makassar. Salah satu dokter ahli terbaik kota ini, Prof dr Nur Aeny Malawat, SpKJ meninggal dunia setelah berjuang melawan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Rabu (6/1/2021).

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Makassar DR dr Siswanto Wahab SpKK mengatakan, dr Nur Aeny Malawat meninggal saat perawatan di RSUP Wahidin Sudirohusodo. 

"Innalillahi wainna ilaihi rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah senior, guru dan rekan sejawat kami Prof dr. Nur Aeny Malawat, SpKJ, di RSUP Wahidin Sudirohusodo. Semoga Allah ampuni dosa-dosa beliau, diterima amal beliau, dan menempatkan beliau disisi-Nya," ujar Siswanto.

Siswanto mengatakan, Nur Aeny merupakan dokter pertama yang berpulang pada awal 2021 setelah tiga sejawat lainnya berpulang juga di penghujung tahun 2020.

Dengan demikian, sejak pandemi Covid-19, total sudah ada 10 dokter Makassar yang gugur berjuang di garda terdepan melawan Covid-19.

"Tiga rekan sejawat kami juga meninggal dunia di akhir tahun. Mereka adalah Dr Leonard Hasudungan, Dr Robert Vincentius Philips dan Dr Nasriyadi Nasir. Kabar duka ini menambah deratan dokter anggota IDI Makassar gugur sebagai pahlawan kemanusiaan Covid-19," katanya.

Siswanto berharap, semakin banyaknya dokter yang gugur seharusnya makin menyadarkan masyarakat agar jangan menganggap remeh pandemi Covid-19. Saat ini tingkat penyebarannya lebih masif akibat klaster pilkada dan klaster liburan akhir tahun dari awal penyebaran virus corona.

IDI Kota Makassar mengimbau agar tetap waspada serta disiplin protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Apalagi, Makassar masuk zona merah. Kebijakan pelonggaran aktivitas bisnis, perkantoran, sosial, dan pendidikan perlu diketatkan kembali. 

"Dengan mematuhi 3M itu, upaya yang paling efektif dan efisien bisa kita lakukan dalam menekan laju Covid-19," ujarnya.

Apalagi, saat ini, tambah dia, tingkat penularan Covid-19 kembali melonjak dan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan juga semakin banyak. Belum lagi adanya varian baru virus corona atau SARS-CoV-2 yang ditemukan di Inggris dan lebih menular.

"Penularan varian baru virus corona B117 ini, bisa mencapai 70 persen lebih berbahaya," ujarnya.

Dia menambahkan, okupansi ruang isolasi di Makassar sudah di atas 85 persen dan ICU (unit perawatan intensif) di atas 80 persen. Daerah-daerah lain juga sama saja karena pasien terus bertambah akibat penularan yang terus meluas.

Dokter Anto menjelaskan, tingginya penularan Covi-19 di Indonesia juga bisa dilihat dari data awal tahun yang kembali memecahkan rekor positivity rate capai 29,5 persen. Data harian positivity rate Indonesia ini sudah lima kali jauh lebih tinggi dari ambang maksimal yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.

Kasus aktif di Indonesia juga terus meningkat secara signifikan dampak dari klaster Pilkada 2020. Sejak September 2020 lalu, IDI Makassar sudah mengingatkan bahayanya. Terbukti saat ini kenaikan melonjak tajam selama Desember 2020 dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Dia mengatakan, sejak memasuki 2021, Sulawesi Selatan hari demi hari terus mencetak rekor jumlah warga yang tertular Covid-19. Pada 1 Januari 2021 sebanyak 550 kasus, 2 Januari 2021 berjumlah 590 kasus, 3 Januari 2021 dengan 595 kasus. Kemudian, 4 Januari 2021 sebanyak 510 kasus , 5 Januari 639 kasus dan 6 Januari 463 kasus. Dari kasus tersebut, Makassar menjadi pusat episentrumnya.

"Penularan Covid-19 dikhawatirkan bakal semakin meningkat pascaliburan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Karena itu, IDI Kota Makassar mendukung pemerintah untuk pengetatan protokol kesehatan hingga kurva positif Covid-19 kembali menurun," ucapnya.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut