MAKASSAR, iNews.id - Anggota Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) se-Sulawesi Selatan bersama ribuan mahasiswa dan pemuda melakukan aksi demonstrasi di Gedung DPRD Sulsel, Kota Makassar, Senin (16/10/2023). Mereka menuntut Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Dr Bahtiar Baharuddin dicopot dari jabatannya.
Aksi demo massa Apdesi dan mahasiswa itu buntut ucapan Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin yang menyebut Sulsel bangkrut dan kebijakan pengalokasian 40 persen dari anggaran Dana Desa Tahun 2024 untuk penanaman pisang.

Ini 4 Poin Kebijakan Pj Gubernur Sulsel soal Penggunaan Dana Desa, Apdesi Minta Kaji Ulang
Ketua Umum APDESI Sulsel, Sri Rahayu Usmi dalam orasinya menyampaikan keprihatinan terhadap kebijakan yang diambil oleh PJ Gubernur melalui surat edaran nomor 412.2/11938/DPMD tertanggal 9 Oktober 2023.
“Surat edaran tersebut mengikat kepala desa untuk mengalokasikan 40 persen dari anggaran Dana Desa Tahun 2024 untuk penanaman pisang tanpa mempertimbangkan faktor-faktor penting seperti kondisi agronomi, iklim, komoditi pertanian unggulan, kontur tanah, dan budaya petani yang berbeda di Sulawesi Selatan,” katanya.
Pj Gubernur Blak-Blakan Sulsel Bangkrut hingga Defisit Anggaran Rp1,5 Triliun
Jendral Lapangan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sulsel Bersatu, Takbir, juga menyoroti pernyataan Pj Gubernur Sulsel bahwa provinsi ini dalam keadaan bangkrut. Takbir menilai pernyataan tersebut sebagai tindakan gegabah dan tidak bertanggung jawab, yang menciptakan kegaduhan di Sulawesi Selatan.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) membantah pernyataan gubernur. Dia menyebut bahwa Sulawesi Selatan mengalami defisit, bukan bangkrut, karena utang jangka pendek sebesar Rp600 miliar.
Editor: Kastolani Marzuki













