Akhir Kisah TNI Gadungan 4 Tahun Tipu Istri dan Warga di Makassar, Terbongkar karena Ini

MAKASSAR, iNews.id - Kedok Stanley Yurado Lawala (42) anggota TNI gadungan terbongkar setelah terlibat keributan dengan driver ojek online bernama Alfian (20) di Jalan Rappocini Kota Makassar, Kamis (3/8/2023) pukul 12.00 WITA. Stanley selama 4 tahun terakhir telah menipu istri dan para warga lingkungannya yang mengira dia anggota TNI.
Kapolsek Rappocini AKP M Yusuf Mattara mengatakan, kronologi terbongkarnya TNI gadungan ini bermula saat terjadi kesalapahaman antara Stanley dengan driver ojol tersebut. Ketika itu, Stanley menegur Alfian karena suara bising knalpotnya.
Tak hanya ditegur, dia juga dikerja dan diteriaki pencuri sampai ke Jalan Pelita 4 yang merupakan lorong tempat tinggal Alfian.
Tidak terima dengan perlakuan tersebut, Alfian mendatangi kos tempat tinggal Stanley. Namun saat itu Stanley langsung menggertak dengan mengatakan dia anggota TNI berpangkat Serka dan bertugas di Rider.
“Kakak Alfian bernama Zulfikar yang tiba di kos emosi dan memukul Stanley sebanyak satu kali dengan kepalan tinju. Hal itu mengakibatkan kepala bagian belakangnya mengalami memar,” katanya.
Personel Unit Opsnal Reskrim dipimpin Panit 2 Opsnal Reskrim Aiptu Abd Rais bergerak cepat mencari keberadaan pelaku dan berkoordinasi dengan keluarga yang bersangkutan kemudian dibawa orang tuanya untuk menyerahkan diri ke Mako Polsek Rappocini.
Di hadapan polisi, Alfian mengaku sempat meminta maaf kepada Stanley karena suara knalpotnya yang besar, namun dia tidak terima dikejar. Sementara Zulfikar mengaku melakukan pemukulan secara spontanitas karena merasa adiknya terancam.
“Kasus tersebut kini diserahkan ke tim sidik untuk proses hukum selanjutnya,” kata kapolsek.
Dari kasus inilah terbongkar jika Stanley anggota TNI gadungan. Bermula saat Den Intel dipimpin Danramil Rappocini Kapten Invanteri Nisan turun ke lokasi karena mendengar keributan melibatkan anggota. Saat diperiksa, Stanley tidak dapat menunjukkan identitas sebagai anggota TNI aktif. Bahkan dia memberikan keterangan berbelit-belit.
Editor: Donald Karouw