get app
inews
Aa Text
Read Next : Banjir Bandang Terjang Parigi Moutong Sulteng, BNPB: 51 KK Terdampak

7 Desa di Luwu Utara Terendam Banjir selama 2 Bulan, 2 di Antaranya Terisolasi

Minggu, 13 September 2020 - 15:11:00 WITA
7 Desa di Luwu Utara Terendam Banjir selama 2 Bulan, 2 di Antaranya Terisolasi
Banjir yang merendam selam dua bulan sejumlah desa di Kecamatan Malangke Barat, Luu Utara. (Foto: iNews/Nasruddin)

MASAMBA, iNews.id - Sudah dua bulan lamanya dua desa di Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terisolasi akibat dampak banjir bandang 13 Juli silam. Bahkan sampai saat ini, desa tersebut masih terendam banjir yang tak kunjung surut.

Kedua desa tersebut yani Wara dan Limbong. Pantauan iNews, ketinggian air di desa tersebut tampak sampai mencapai tinggi sepinggang orang dewasa pada Minggu (13/9/2020). Warga yang hendak beraktivitas harus menggunakan perahu karena banjir menyebar di sejumlah titik.

Kondisi warga setempat memprihatinkan. Mereka juga belum mendapat bantuan apapun dari pemerintah daerah. Jalan satu-satunya untuk menjangkau kedua desa tersebut hanya dengan menggunakan perahu.

Selain kedua desa yang terisolasi, ada lima desa lainnya yang masih terdampak banjir. Kelimanya yakni Desa Cenning, Kalitata, Waelawi, Pembuniang dan Desa Pengkajoang. Total ada tujuh desa di Kecamatan Malangke Barat yang masih terendam banjir.

"Saat ini perkantoran dan pelayanan umum lumpuh. Bantaun dari pemda memang belum datang tapi sudah dipantau. Sudah ada tim BPBD yang datang meninjau. Kami juga diberi arahan untuk jaga situasi dan kondisi agar warga tertolong," ujar Kepala Desa Waelawi Insinyur Tasran, Minggu (13/9/2020).

Diketahui, Sungai Rongkong meluap dan merendam ribuan rumah warga di tujuh desa serta menelan 39 korban jiwa pada 13 Juli silam. Kantor pemerintahan, Puskesmas, sekolah hingga tempat ibadah terendam banjir hingga membuat pelayanan lumpuh.

Kondisi sungai yang tertutup material lumpur dan kayu membuat aliran air berpindah hingga masuk ke permukiman penduduk. Untuk mencegah banjir berkepanjangan, telah diupayakan normalisasi sungai dengan mengerahkan alat berat mengangkat lumpur dan kayu. Namun kondisi ini membuat banjir kian parah, apalagi jika hujan melanda wilayah hulu Sungai Rongkong.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut