Pimpinan Ponpes Tahfidzul Qur'an Imam Az-Zuhri, Suhuri mengatakan, oknum itu marah karena ada yang melempar rumahnya.
Beberapa menit kemudian, oknum polisi datang ke pondok menanyakan pelemparan itu. Bukan itu saja, kata dia, ia juga masuk ke dalam pondok dan menginterogasi anak-anak.
"Sangat disayangkan dia (oknum polisi) datang dengan menggunakan senjata, sehingga membuat masalah ini jadi tegang" katanya, Senin (28/11/2022).
Dia mengatakan, saat itu ada empat santri mencoba menjelaskan kepada pelaku bahwa pelemparan bukan dilakukan oleh santri.
Namun, terjadi salah salah paham hingga pelaku menuduh santrilah yang melakukan pelemparan di rumahnya.
"Pelemparan itu sebenarnya dilakukan oleh anak-anak kampung yang melempar rumah warga. Mereka melempar sebanyak tiga kali," ujarnya.
Editor : Candra Setia Budi
Artikel Terkait