Peta pertama Teluk Kendari dibuat pada 9 Mei 1831 dan sejak 6 Februari 1835 teluk Kendari disebut sebagai Vosmaer’s Baai atau Teluk Vosmaer melalui Surat Keputusan Jenderal Van Den Bosch di Batavia.
Dalam catatan perjalanannya yang berjudul Korte Beschrijving van het zuid oostelijk schiereiland van Celebes, Vosmaer menuliskan tertarik akan keindahan Teluk Kendari.
Setelah mendapat izin dari Tebau sebagai penguasa wilayah timur Kerajaan Konawe pada tahun 1932, Vosmaer kemudian mendirikan kantor dagang dan membuatkan istana Tebau dari Lepo-Lepo ke Teluk Kendari. Hal inilah yang merupakan titik tolak perkembangan Kendari menjadi kota pusat pemerintahan dan perdagangan.
Setiap tanggal 9 Mei pada waktu itu dan sekarang tanggal itu dirayakan sebagai hari jadi Kota Kendari.
Pada masa pemerintahan kolonial Belanda dan pendudukan Jepang, Kendari hanya seluas 31,40 km2. Pada zaman kolonial Belanda, Kendari Ibu Kota adalah Kewedanan dan Ibu Kota Onder Afdeling Laiwoi.
Editor : Candra Setia Budi
Artikel Terkait