Bo’bo’bannang
Pesta pernikahan yang satu ini dibilang untuk kasta yang terendah. Maka pelaksanaannya pun anya dilakukan secara sederhana, di mana hanya dihadiri oleh beberapa undangan saja.
Biasanya pernikahan Bo'bo bannang ini dilakukan pada malam hari dengan hidangan makanan yang sederhana juga seperti, ikan, dan juga satu atau dua ekor ayam.
Rampo Karoen
Rampo Karoen adalah pernikahan adat Toraja untuk kasta menengah. Jika Bo’bo’ digelar pada malam hari, berbeda dengan Rampo Karoen. Pesta pernikahan ini dilaksanakan pada sore hari di rumah pengantin perempuan.
Berbeda dengan Bo'bo bannang yang hanya dilakukan sangat sederhana, rampo kanoen diisi dengan acara pantun-pantunpernikahan yang mengundang kemeriahan acara itu.
Saat malam tiba, maka masing-masing perwakilan dari kedua mempelai akan mendengarkan keputusan hukum dan ketentuan hukum Tana di hadapan pada saksi-saksi adat.
Baru setelah itu acara makan malam dimulai dengan sebuah hidangan seekor babi dan juga ayam sesuai kemampuan sang keluarga.
Rampo Allo
Rampo Allo bisa dibilang menjadi pesta pernikahan adat toraja dengan kasta tertinggi. Di mana yang menggelar acara tersebut adalah para keturunan bangsawan. Dengan menggunakan biaya yang cukup besar dan juga waktu yang dibutuhkan juga lebih panjang hingga berhari-hari.
Sebelum resmi melamar, pihak keluarga calon pengantin laki-laki akan akan datang ke rumah calon mempelai wanita untuk melakukan penyelidikan.
Pada momen tersebut, perwakilan itu akan memastikan apakah calon pengantin wanita benar-benar lajang atau belum ada yang melamar.
Jika tahapan ini berhasil, maka akan dilanjutkan dengan ritual lamaran. Saat lamaran, keluarga penganti pria akan mengutus perwakilan untuk membawa Umbaa pangngan atau sirih pinangan.
Editor : Candra Setia Budi
Artikel Terkait