get app
inews
Aa Text
Read Next : Bejat! Guru SD di Makassar Cabuli Murid Berulang Kali Modus Les Privat

Warga Tolak Rapid Test di Makassar, Dinkes: Itu Bukan Lokasi Episentrum

Selasa, 09 Juni 2020 - 08:05:00 WITA
Warga Tolak Rapid Test di Makassar, Dinkes: Itu Bukan Lokasi Episentrum
Warga Makassar palang jalan tolak rapid test. (Foto: iNews/Andi Deri)

MAKASSAR, iNews.id - Aksi penolakan sejumlah warga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), saat petugas medis hendak melakukan rapid test dinilai tak akan menimbulkan masalah baru. Sebab di sana bukan lokasi episentrum atau penyebaran virus corona.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar, dr Naisyah Azikin mengatakan, rapid test yang digalakkan pemerintah sudah selesai pada Sabtu (6/6/2020) lalu.

"Kecamatan Bontoala dan Makassar yang menolak rapid test itu tidak masuk dalam lima kecamatan episentrum," kaat dr Naisyah di Kota Makassar, Sulsel, Senin (8/6/2020).

Naisyah menjelaskan, rapid test tahap awal fokus pada wilayah episentrum di lima kecamatan. Kemudian berlanjut ke enam kecamatan lainnya. Penetapan ini berdasarkan jumlah kasus positif yang tertinggi di sana.

Tidak semua kelurahan atau RT/RW diikutkan dalam rapid test. Tetapi hanya pada titik-titik yang ditemukan ada kasus positif hasil konfirmasi tes swab, sehingga diperlukan tracing ke warga sekitar.

"Di mana ada kasus positif, berarti di situ ada virus. Kita akan melakukan rapid test, menyisir di sekitarnya. Mulai dari warga serumahnya, kemudian kontak-kontak yang ditemui sehingga kita bisa melakukan deteksi secara dini," ujar dia.

Karena itu, Naisyah akan terus memaksimalkan peranan puskesmas setiap wilayah untuk melakukan edukasi kepada masyarakat. Upaya ini juga menggandeng camat hingga lurah dengan melibatkan RT/RW.

"Kami memberi pemahaman, sehingga masyarakat menyadari pentingnya rapid test," ujar dia.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut