get app
inews
Aa Text
Read Next : Terungkap! Bocah Laki-Laki Hilang di Makassar Ternyata Dibawa Kakek 70 Tahun

Gugus Tugas Pusat Minta Makassar Sediakan RS Darurat untuk Kompleks Karantina

Senin, 08 Juni 2020 - 11:25:00 WITA
Gugus Tugas Pusat Minta Makassar Sediakan RS Darurat untuk Kompleks Karantina
Kompleks karantina pasien suspect Covid-19. (Foto: Okezone).

MAKASSAR, iNews.id - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 pusat meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) mendirikan rumah sakit darurat. Tujuannya menjadikan tempat tersebut sebagai kompleks karantina pasien suspect virus corona.

Juru bicara Gugus Tugas Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, sudah saatnya ada RS darurat di Kota Makassar. Dengan begitu pasien tidak perlu diisolasi di dalam ruangan, namun dalam satu kompleks.

"Jadi kompleks rumah sakit tersebut sebagai wilayah karantina. Jadi, tidak dibutuhkan ruang isolasi, tetapi seluruh kompleks diisolasi," ujar Yurianto di Kota Makassar, Sulsel, Minggu (7/6/2020) kemarin.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini memberikan rekomendasi tempat sebagai RS darurat. Di antarnya asrama haji di Kota Makassar.

Pasien yang dirawat, kata dia, dibagi dua. Misal pasien terkonfirmasi positif berada di rumah sakit, sedangkan mereka yang berstatus dalam pemantauan (ODP) bisa ditampung di lokasi RS darurat ini.

Untuk pendirian RS darurat ini, kata dia, bisa memanfaatkan personel TNI-Polri dan relawan. Konsep ini sebelumnya sudah diterapkan di Jakarta dengan memanfaatkan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet.

"Operasional dari dana DSP Gugus Tugas Pusat. Ini pembelajaran, Jakarta di awal Mei dan Surabaya pada pekan lalu," kata Yuri.

Menurut dia, ruang isolasi rumah sakit rujukan tentu sangat terbatas. Kondisi ini membuat pasien Covid-19 yang harus menjalani perawatan pun dirawat di luar ruangan.

"Ini bisa menjadi sumber penularan yang tidak bisa dikendalikan. Di samping beban rawatan yang sangat tinggi, akan meningkatkan risiko penularan ke petugas kesehatan karena kelelahan," katanya.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut