Viral! Anak Wakil Ketua DPRD Sulsel Berusia 20 Tahun Sudah Kelola 41 Dapur MBG
“Enggak (masuk Peraturan Presiden). Nanti masuk di juknis aja mungkin, ya,” kata Nanik.
Kepala BGN Dadan Hindayana, menegaskan pendaftaran SPPG untuk program Makan Bergizi Gratis dilakukan sepenuhnya lewat sistem digital. Dengan mekanisme ini, BGN tidak melihat dan tidak memilah pemohon berdasarkan identitas personal, tetapi hanya memproses permohonan sesuai persyaratan sistem.
Dadan menambahkan, sistem tersebut dirancang untuk menjaga profesionalitas sekaligus mempercepat proses pendirian dapur Makan Bergizi Gratis di berbagai daerah. Namun, di saat yang sama, BGN tetap menerapkan sejumlah batasan teknis.
Dia mengungkapkan, BGN memiliki aturan bahwa satu yayasan hanya boleh mengelola maksimal 10 dapur per provinsi, kecuali dapur yang melekat pada institusi tertentu. Pembatasan ini dibuat untuk mencegah dominasi satu pihak dalam jaringan SPPG program Makan Bergizi Gratis.
BGN juga mengakui, di fase awal program Makan Bergizi Gratis, lembaga sangat terbantu oleh pihak-pihak yang bersedia berinvestasi membangun dapur. Hal ini penting karena pemerintah harus melayani jutaan penerima manfaat dalam waktu relatif singkat.
Informasi soal 41 dapur MBG ini pertama kali mencuat saat peresmian SPPG di Kabupaten Bone. Dalam kesempatan itu, Yasika Aulia Ramadhani menyebut kelompoknya sudah membangun 41 SPPG di seluruh Sulsel.
Dapur MBG tersebut tersebar antara lain 16 dapur di Kota Makassar dan 3 dapur di Kota Parepare. Di Kabupaten Gowa tercatat 2 dapur, sementara di Kabupaten Bone sudah berdiri 10 dapur.
Selain itu, masih ada 3 dapur tambahan yang sedang dirampungkan di Tanete Riattang, Tellu Siattinge, Dua Boccoe dan Kajuara. Dengan jaringan ini, kelompok Yasika menjadi salah satu pengelola dapur MBG terbesar di Sulsel.
Yasika menyampaikan bahwa sejak 6 Januari 2025, kelompoknya mulai menggerakkan inisiatif MBG dari Makassar. Hingga kini, sekitar 850 tenaga kerja terserap di 17 dapur yang sudah beroperasi dengan total penerima manfaat mencapai 60.000 orang.
Editor: Donald Karouw