MAKASSAR, iNews.id - Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri kampanye akbar di Upperhills, Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (30/1/2024).
Kampanye akbar capres nomor urut 3 itu disambut ribuan pendukung yang memadati lokasi kampanye. Banyaknya warga yang hadir membuat Ganjar dan rombongan terlambat tiba di lokasi.

Warga Makassar Tuliskan Pesan di Punggung Ganjar Pranowo, Ini Bunyinya
Dalam kampanye akbar tersebut, Ganjar Pranowo tampil mengenakan passapu yang merupakan ikat kepala khas Sulsel.
Ganjar mengatakan, Sulsel khususnya, Kota Makassar bukan tempat yang asing baginya.
“Sejak saya diberi gelar Daeng Manaba, sejak saat itu saya selalu merasa bersaudara dengan masyarakat Sulsel,” kata Ganjar.

Filosofi dan Makna Passapu, Ikat Kepala Khas Sulawesi Selatan yang Dipakai Ganjar Pranowo
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyampaikan bahwa Ganjar-Mahfud siap memperjuangkan hak-hak perempuan dan penyandang disabilitas, terutama di bidang pendidikan dan lapangan pekerjaan untuk mereka.
“Saya banyak mengangkat tentang kesetaraan gender, hak-hak perempuan harus mereka dapatkan terutama sektor pendidikan dan pekerjaan. Begitu juga disabilitas. Isu-isu ini penting agar semua memiliki hak dan tanggung jawab yang sama,” ungkapnya.
Selain itu, Ganjar mengatakan bahwa harapan masyarakat, menginginkan Indonesia harus jauh lebih baik ke depan dengan terbebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme. Serta mengelola pemerintahan jauh lebih baik ke depan.
“Negeri yang taat dengan aturan dan peradaban yang tinggi tentu itu ekspektasi yang tinggi ke depan,” ujarnya.
Makna Passapu
Ada momen ketika passapu yang ada di kepala Ganjar sedikit goyang dan hampir jatuh hingga membuatnya harus ke belakang panggung.
Ganjar mencari sosok pria yang tidak lain Sekretaris PDIP, Rudi Pieter Goni (RPG) dan memintanya untuk memperbaiki posisi passapu di kepalanya.
“Passapu agak longgar dan miring, jadi saya izin bantu kencangkan dan rapikan,” tutur RPG.
RPG pun menjelaskan apa itu passapu atau biasa disebut patonro. Menurutnya, passapu merupakan ikatan di kepala yang merupakan khas masyarakat Makassar. “Sultan Hasanudin identik dengan penggunaan passapu,” tuturnya.
Editor: Kastolani Marzuki













