Nurdin Abdullah: Penanganan Covid-19 Tak Boleh Kendor
MAKASSAR, iNews.id - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah, membenarkan telah terjadi peningkatan kasus Covid-19. Salah satu penyebabnya yakni pelaksanaan pilkada serentak 2020
"Itu yang saya sampaikan (peningkatan kasus) bukan hanya kita (Sulsel), semua terjadi. Dan itu impact-nya apa, kita baru melaksanakan pilkada," kata Nurdin di Kota Makassar, Sulsel, Selasa (15/12/2020).
Menurut dia, hal ini tidak bisa dibiarkan. Karena itu penanganan Covid-19 tidak boleh kendor. Semua daerah harus memperketat kembali standar protokol kesehatan.
"Saya sudah sampaikan kepada para bupati dan wali kota, supaya kita lebih ketat lagi. Kita nggak bisa pungkiri, kita baru melaksanakan pesta demokrasi," ujar dia.
Mantan Bupati Bantaeng ini juga akan mengevaluasi pelaksanaan protokol kesehatan di setiap aktivitas usaha dan bisnis, termasuk perhotelan. Kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan perlu diawasi ketat.
Nurdin tak ingin aktivitas usaha yang tujuannya untuk pemulihan ekonomi, justru menjadi klaster baru. Kondisi yang bisa terjadi jika ada pelanggaran protokol kesehatan.
"Kita akan coba lebih ketat lagi dan beri punishment kepada seluruh termasuk hotel, warkop, rumah makan, yang tidak mengindahkan protokol kesehatan," ujarnya.
Dia mewanti-wanti, tidak segan-segan akan memberi sanksi tegas kepada pengusaha yang tidak mendukung penanganan Covid-19 di Sulsel.
Ketua Tim Ahli Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin, juga tak menampik adanya peningkatan kasus Covid-19. Kenaikan tersebut terjadi sejak dua pekan terakhir.
"Dua pekan terakhir ini kasus naik signifikan. Dipengaruhi oleh efek pilkada, kluster keluarga naik, dan isolasi mandiri yang tinggi," ujar dia.
Editor: Andi Mohammad Ikhbal