MAKASSAR, iNews.id - Pelaksanaan tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) lingkup Pemerintah Kota Makassar terpantau lebih ketat dari sebelumnya. Panitia memfungsikan metal detector untuk memantau benda-benda mencurigakan yang dibawa calon peserta ujian.
Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Makassar, Basri Rakhman mengatakan, peserta hanya diizinkan membawa KTP dan kartu tes ke dalam ruangan.
Polisi Buru 2 Sindikat Joki CPNS hingga ke Takalar Sulsel
"Jadi pemeriksaannya berlapis. Polisi juga bawa alat metal detector, jadi sangat ketat," kata Basri kepada wartawan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (22/2/2020).
Dia lalu mengingatkan agar peserta tidak berupaya melakukan kecurangan, termasuk menggunakan jasa calo. Sebab hal ini sangat berisiko dan merugikan peserta tersebut.
Tes CPNS di Luwu Utara, Begini Cerita Kepala BKPSDM saat Berkantor di Lokasi Ujian selama 5 Hari
"Selain digugurkan, peserta akan berurusan dengan aparat penegak hukum," ujar dia.
Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb, menegaskan ada proses pidana bagi peserta yang menggunakan calo. Pihak panitia akan menyerahkan kasus tersebut ke polisi, tak sekadar menggugurkan peserta.
"Jadi kalau sampai ketahuan bukan saja digugurkan tapi kita proses secara hukum dan kita serahkan ke polisi," ujar dia.
Sementara itu, pantauan di lapangan ada sebanyak 16.888 peserta CPNS di lingkup Pemerintah Kota Makassar yang mengikuti tes CPNS di GOR Universitas Hasanuddin (Unhas).
Ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berlangsung per hari ini, 22 - 26 Februari mendatang. Peserta diharap mempersiapkan diri dan tidak datang terlambat selama ujian.
Editor: Andi Mohammad Ikhbal