Banjir 3 Kecamatan di Makassar Surut, Seribuan Warga Tinggalkan Pengungsian

MAKASSAR, iNews.id - Banjir yang melanda tiga kecamatan sejak pekan lalu di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), mulai surut, Sabtu (26/12/2020). Seribuan warga telah meninggalkan lokasi pengungsian dan kembali ke rumah untuk bersih-bersih.
Sebelumnya, warga di tiga kecamatan yang masuk daerah rawan banjir seperti Kecamatan Manggala, Biringkanaya dan Tamalanrea, mengungsi akibat terdampak banjir. Tercatat dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sebanyak 1.264 jiwa di Kecamatan Tamanrea dan 400 Kepala Keluarga di Kecamatan Biringkanaya mengungsi di beberapa masjid sekitar dan rumah keluarganya.
Sedangkan di Kecamatan Manggala, Kelurahan Manggala dan Biring Romang Tanggaya, terdata korban terdampak banjir sebanyak 494 KK dengan total 1.879 jiwa. Genangan air setinggi antara 50 centimeter hingga 100 sentimeter. Tim penyelamat pun dikerahkan mengevakuasi warga setempat untuk diungsikan sementara.
Warga Blok 8 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Ichsan mengatakan, saat ketinggian air naik hingga 1,5 meter, warga sempat mengungsi di Masjid Al-Muttaqin di blok setempat karena posisinya berada di ketinggian. Namun, saat ini sudah banyak warga yang pulang ke rumah masing-masing untuk membersihkan perabot rumah, alat elektronik serta sisa-sisa sampah dan lumpur yang terbawa air.
"Airnya sudah surut, makanya kami kembali ke rumah bersih-bersih barang yang sempat terendam banjir minggu lalu," ujar Ichsan.
Sejak hujan deras mengguyur kota mulai 19 Desember 2020, air sudah naik ke permukaan. Akibatnya, warga harus mengungsi beberapa hari di masjid maupun rumah keluarganya untuk menyelamatkan diri.
"Tiap tahun begini (banjir). Kalau hujan deras selama beberapa hari, warga pasti mengungsi. Warga juga sudah pengalaman apa yang mesti dilakukan saat air mulai naik, mengamankan barang berharga, simpan barang di tempat tinggi dan mengunci pintu, lalu pergi mengungsi," tuturnya.
Salah satu pemicu banjir di Blok 8 ketika aliran anak sungai dari perbatasan Kabupaten Gowa yang berdekatan dengan permukiman warga meluap. Imbasnya, sejumlah blok di Perumnas Antang ikut tergenang air.
"Walau hujan deras tapi tidak berhari-hari di sini aman-aman saja. Tapi karena hujan selama beberapa hari, air jadi naik. Mungkin orang bilang ini banjir kiriman dari sebelah," katanya.
Editor: Maria Christina