5 Budaya Toraja yang Unik dan Mendunia, Nomor 4 Sering Dikunjungi Wisatawan

Ma'bugi adalah ritual tolak bala yang sudah menjadi tradisi masyarakat Suku Toraja. Dalam tradisi ini, masyarakat keluar dari rumah dengan menyanyikan lagu ritual, memasang umbul-umbul dari daun ijuk muda.
Beberapa tanaman berhias merah dan kuning dipasang di sepanjang jalan sebagai simbol permohonan perlindungan dari segala musibah kepada para leluhur.
Ritual ini dilaksanakan ketika terjadi kekacauan sosial dalam masyarakat termasuk penyakit yang menyerang hewan ternak dan tumbuhan. Ma'bugi dipusatkan di tongkonan pemimpin adat.
Budaya Toraja yang unik dan mendunia selanjutnya yakni Mapasilaga Tedong. Tradisi ini biasanya rutin dilakukan pada saat upacara pemakaman orang yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, atau yang biasa mereka sebut sebagai Rambu Solo'.
Biasanya, tradisi ini diadakan pada bulan Juli, sehingga di bulan itu Tana Toraja ramai dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan upacara adat ini.
Puluhan kerbau yang akan diadu dibariskan terlebih dahulu sebelum upacara dimulai. Kerbau yang diikutsertakan bukan kerbau biasa, harganya mahal, bisa mencapai ratusan juta.
Kerbau yang biasa ditampilkan biasanya jenis kerbau bule, kerbau lumpur, kerbau Salepo, Lontong Boke dan Tedong Pudu.
Setelah itu, kerbau-kerbau diarak dengan didahului oleh tim pengusung gong, pembawa umbul-umbul, dan sejumlah wanita dari keluarga yang berduka ke lapangan yang berlokasi di pemakaman.
Mapasilaga Tedong dimulai dengan dua kerbau yang diadu dan mereka menghantamkan tanduk mereka ke tanduk lawannya dan saling menjatuhkan satu sama lain. Kerbau yang dinyatakan kalah adalah kerbau yang berlari dari arena Mapasilaga Tedong.
Editor: Candra Setia Budi