5 Budaya Toraja yang Unik dan Mendunia, Nomor 4 Sering Dikunjungi Wisatawan

JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa budaya Toraja yang unik dan mendunia. Salah satunya yakni Rambu Solo' yang merupakan tradisi pemakaman suku Toraja.
Selain Rambu Solo', ada juga tradisi budaya yang lain yakni Ma'nene. Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat sekitar untuk menghormati orang sudah meninggal dengan membersihkan jenazah leluhur serta menggantikan pakaiannya.
Selain dua tradisi itu, masih ada lagi budaya Toraja yang unik dan mendunia lainnya. Lalu apa saja?
Rambu Solo' adalah sebuah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan keluarga almarhum membuat sebuah pesta sebagai tanda penghormatan terakhir pada mendiang yang telah pergi. Ritual yang dilaksanakan yakni pertunjukan seni, adu kerbau, sampai mengantarkan jenazah.
Tradisi ini bisa berlangsung selama beberapa hari sesuai dengan status sosial keluarga penyelenggara Rambu Solo’. Upacara Rambu Solo' di Tana Toraja memerlukan biaya yang sangat besar.
Ma'nene adalah ritual tradisional di Tana Toraja di mana jenazah leluhur keluarga Toraja akan dibersihkan, digantikan baju dan kainnya. Anak dan cucunya lah yang membersihkan dan mendandani jasad tersebut selayaknya masih hidup.
Selama pembersihan berlangsung, kaum laki-laki membentuk lingkaran. Mereka menyanyikan lagu-lagu yang melambangkan rasa sedih dan kebahagiaan jasad sebelum meninggal. Tujuannya, agar keluarga yang ditinggalkan jasad terhibur.
Ritual adat ini termasuk dalam upacara adat Rambu Solo' (kematian).
Ma'bugi adalah ritual tolak bala yang sudah menjadi tradisi masyarakat Suku Toraja. Dalam tradisi ini, masyarakat keluar dari rumah dengan menyanyikan lagu ritual, memasang umbul-umbul dari daun ijuk muda.
Beberapa tanaman berhias merah dan kuning dipasang di sepanjang jalan sebagai simbol permohonan perlindungan dari segala musibah kepada para leluhur.
Ritual ini dilaksanakan ketika terjadi kekacauan sosial dalam masyarakat termasuk penyakit yang menyerang hewan ternak dan tumbuhan. Ma'bugi dipusatkan di tongkonan pemimpin adat.
Budaya Toraja yang unik dan mendunia selanjutnya yakni Mapasilaga Tedong. Tradisi ini biasanya rutin dilakukan pada saat upacara pemakaman orang yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, atau yang biasa mereka sebut sebagai Rambu Solo'.
Biasanya, tradisi ini diadakan pada bulan Juli, sehingga di bulan itu Tana Toraja ramai dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan upacara adat ini.
Puluhan kerbau yang akan diadu dibariskan terlebih dahulu sebelum upacara dimulai. Kerbau yang diikutsertakan bukan kerbau biasa, harganya mahal, bisa mencapai ratusan juta.
Kerbau yang biasa ditampilkan biasanya jenis kerbau bule, kerbau lumpur, kerbau Salepo, Lontong Boke dan Tedong Pudu.
Setelah itu, kerbau-kerbau diarak dengan didahului oleh tim pengusung gong, pembawa umbul-umbul, dan sejumlah wanita dari keluarga yang berduka ke lapangan yang berlokasi di pemakaman.
Mapasilaga Tedong dimulai dengan dua kerbau yang diadu dan mereka menghantamkan tanduk mereka ke tanduk lawannya dan saling menjatuhkan satu sama lain. Kerbau yang dinyatakan kalah adalah kerbau yang berlari dari arena Mapasilaga Tedong.
Sisemba’ adalah tradisi permainan adu kaki yang dilaksanakan oleh anak-anak sampai orang dewasa. Tradisi ini dilaksanakan di lapangan atau daerah terbuka pada waktu merayakan panen raya.
Sisemba' dilakukan dengan tiga cara, pertama simanuk atau satu lawan satu, kedua siduanan atau dua lawan dua, dan terakhir sikambanan, kelompok lawan kelompok.
Permainan ini dimulai oleh kaum muda (termasuk anak-anak kecil) dengan saling menendang satu sama lain, kemudian lelaki dewasa turut serta terlibat dalam permainan saling menendang.
Makna yang ingin dibangun dalam permainan sisemba adalah persaudaraan dan kemampuan menerima resiko hidup sekeras apa pun.
Itulah lima budaya Toraja yang Unik dan mendunia yang bisa menjadi tujuan Anda saat berkunjung ke sana.
Editor: Candra Setia Budi