14 Bahasa Daerah Sulawesi Selatan, Bahasa Bugis Paling Banyak Dialek
JAKARTA, iNews.id - Banyak orang mengira bahasa daerah Sulawesi Selatan hanya ada beberapa saja. Namun dugaan itu salah, ternyata ada banyak bahasa daerah yang digunakan sehari-hari di provinsi yang beribu kota di Makassar ini.
Bahkan, bahasa daerah itupun saat ini masih digunakan penduduk setempat.
Dilansir portal Peta dan Bahasa di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut bahasa daerah yang ada di Sulsel.
1. Bahasa Bajo
Bahasa Bajo dituturkan oleh masyarakat di Desa Rajuni, Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar dan Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Bahasa Bonerate
Bahasa Bonerate dituturkan oleh masyarakat Desa Bonerate, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan.
3. Bahasa Bugis
Bahasa Bugis merupakan bahasa yang bertanah asal di Sulawesi Selatan. Bahasa Bugis terdiri atas 27 dialek.
Bukan itu saja, Bahasa Bugis juga tersebar di beberapa daerah lain seperti di Kepulauan Seribu (Jakarta), Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Lampung, Riau, dan NTB.
Selain itu, penutur bahasa Bugis juga dapat ditemukan di Kabupaten Kolaka, Kabupaten Kolaka Utara, dan Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pada daerah sebaran tersebut, bahasa Bugis berdampingan dengan bahasa Tolaki (di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Utara) dan bahasa Morunene (di Kabupaten Bombana) yang merupakan bahasa penduduk asli.
Bahasa Bugis yang digunakan di daerah lain di luar Sulawesi Selatan, semuanya menunjukkan adanya perbedaan dialek atau merupakan variasi dialektal.
4. Bahasa Bugis De
Bahasa Bugis De pada dasarnya tidak sama dengan bahasa Bugis. Bahasa ini dituturkan oleh masyarakat yang berada di Desa Wawondula, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Desa Manurung, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Desa Ledu Ledu, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, dan Desa Matano, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.
Bahasa Bugis De ini terdiri atas empat dialek, yaitu dialek Padoe yang dituturkan di Desa Wawondula, Kecamatan Towuti, kemudian dialek Manurung yang dituturkan di Desa Manurung, Kecamatan Malili.
Lalu dialek Karunsia yang dituturkan di Desa Ledu Ledu, Kecamatan Wasuponda, dan terakhir dialek More yang dituturkan di Desa Matano, Kecamatan Nuha.
5. Bahasa Konjo
Bahasa Konjo dituturkan oleh masyarakat yang berada di Desa Bira, Ara, Kecamatan Bonto Bahari dan Desa Possi Tanah, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.
Bahasa Konjo terdiri atas tiga dialek, yaitu dialek Bira, dialek Ara, dan dialek Kajang.
6. Bahasa Laiyolo
Bahasa Laiyolo terdapat di Desa Laiyolo, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan.
7. Bahasa Lemolang
Bahasa Lemolang dituturkan oleh masyarakat di Desa Sassa Kecamatan Baebunta, Desa Sabbang, Kecamatan Sabbang, dan Desa Baebunta, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara.
Menurut pengakuan penduduk, wilayah tutur bahasa Lemolang berbatasan dengan wilayah tutur bahasa Toala (bahasa Toraja dialek Toala) di sebelah timur, barat, dan selatan, serta wilayah tutur bahasa Rampi di sebelah utara.
8. Bahasa Makassar
Bahasa Makassar terdapat di Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Maros, Pangkajene Kepulauan, Kepulauan Selayar, dan Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
Bahasa Makassar terdiri atas empat dialek, yaitu dialek Lakiung yang dituturkan di Desa Barana, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, dan Desa Bontosunggu, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.
Kemudian dialek Turatea yang dituturkan di Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Bontoramba, Desa Tarowang, Kecamatan Tarowang, dan Desa Borongtala, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, dan Kelurahan Buluttana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa.
Lalu, dialek Makassar Konjo yang dituturkan di Desa Tonrorita, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa.
Serta dialek Selayar yang dituturkan di Desa Bontobangung, Kecamatan Bontoharu dan Desa Onto, Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar.
9. Bahasa Mandar
Bahasa Mandar dituturkan di Desa Lero, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan.
10. Bahasa Massenrengpulu
Bahasa Massenrengpulu dituturkan di Desa Banti dan Desa Salukanan, Kecamatan Baraka, Desa Mata Allo dan Desa Bungin, Kecamatan Bungin, Desa Ranga, Kecamatan Enrekang, Desa Taulan, Kecamatan Cendana, serta Desa Tunjung, Desa Kaluppang, Desa Patandon Salu, dan Desa Matajang, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang.
Bahasa Massenrengpulu memiliki lima dialek, yaitu dialek Endekan, dialek Maroangin, dialek Bungin, dialek Duri dan dialek Maiwa.
11.Bahasa Rampi
Bahasa Rampi dituturkan oleh masyarakat yang berada di Desa Baebunta, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut pengakuan penduduk wilayah tutur bahasa Rampi di Desa Baebunta berbatasan dengan wilayah, tutur bahasa Tae di sebelah timur desa tersebut, wilayah tutur bahasa Toala di sebelah barat dan selatan, serta wilayah tutur bahasa Lemolang di sebelah utara.
12.Bahasa Seko
Bahasa Seko dituturkan oleh masyarakat yang berada di Desa Seko Padang, Kecamatan Limbong, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut pengakuan penduduk, bahasa Seko di Desa Seko Padang berbatasan dengan wilayah tutur bahasa Rampi di sebelah timur desa tersebut, wilayah tutur bahasa Toraja di sebelah barat dan Selatan, dan dengan wilayah tutur bahasa Kaili di sebelah utara.
13. Bahasa Toraja
Bahasa Toraja dituturkan oleh masyarakat yang berada di Kabupaten Kota Makassar, Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu Utara, dan Luwu Provinsi Sulawesi Selatan. Bahasa Toraja terdiri atas sebelas dialek.
14. Bahasa Wotu
Bahsa Wotu dituturkan oleh masyarakat yang berada di Desa Bawalipu, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut pengakuan penduduk, wilayah tutur bahasa Wotu di Desa Bawalipu berbatasan dengan wilayah tutur bahasa Bugis di sebelah timur dan barat,berbatasan dengan wilayah tutur bahasa Pamona di sebelah utara, dan berbatasan dengan wilayah tutur bahasa Wotu di sebelah selatan.
Editor: Candra Setia Budi