123 Orang Terdampak Banjir Bandang di Wajo

WAJO, iNews.id - Banjir bandang terjadi di Desa Inalipye, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Akibatnya, sebanyak 40 kepala keluarga atau 123 orang terdampak banjir.

"Dari informasi BPBD Kabupaten Wajo, hujan dengan intensitas sedang hingga deras, menyebabkan anak sungai di Lajokka, Desa Inalipue meluap sehingga mengakibatkan banjir bandang," kata Kepala BPBD Sulsel Nimal Lahamang, Minggu (27/6/2021).

Baca Juga

Ayah Bejat Hamili Anak Tiri di Wajo hingga Hamil 5 Bulan, Korban Diancam Dibunuh

Nimal menambahkan, selain itu ada juga lima kepala keluarga atau 11 jiwa mengungsi, lima rumah rusak berat, empat rumah rusak ringan, 40 rumah lainya terdampak, satu kantor desa dan dua sekolah terdampak.

"Saat ini, anggota TRC BPBD Kabupaten Wajo melakukan upaya asesmen dan evakuasi warga dari lokasi banjir bandang," kata dia.

Baca Juga

Berkerudung Sarung, Pria di Wajo Lecehkan Jemaah Perempuan saat Salat dalam Masjid

BPBD Provinsi Sulsel telah memastikan stok logistik aman untuk masyarakat terdampak banjir bandang.

Hal itu dilakukan sesuai dengan instruksi Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman agar stok logistik dari provinsi aman sehingga bisa untuk penanganan jika terjadi musibah di daerah.

Baca Juga

Sekda Wajo Mundur, Bupati Amran Tunjuk Asisten I sebagai Plh selama 7 Hari

"Atas arahan Bapak Plt Gubernur Sulsel agar kami melakukan percepatan pemberian bantuan bila mana ada kejadian di kabupaten. Kejadian di Wajo, kami tetap monitor dan berkoordinasi dengan BPBD kabupaten. Informasi terakhir, air sudah mulai surut," ujarnya.

Andi Sudirman Sulaiman mengimbau masyarakat tetap waspada di tengah kondisi cuaca saat ini.

Baca Juga

Minim Saksi, Polisi Kesulitan Ungkap Kasus Tabrak Lari di Wajo

"Kami turut prihatin atas musibah di Kabupaten Wajo. Alhamdulillah informasi terakhir banjir di Desa Inalipue sudah mulai surut. TRC BPBD Kabupaten Wajo dan provinsi telah turun ke lapangan untuk memastikan bantuan logistik siap untuk disalurkan kepada korban bencana," katanya.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto