10 Contoh Puisi Pendek tentang Orang Tua, Persahabatan, Kehidupan, dan Alam

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak contoh puisi pendek berbagai tema yang bisa menjadi referensi untuk meningkatkan kemampuan kesusastraan siswa.
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang berisi kata-kata yang indah dan penuh makna. Selain itu, puisi juga bisa diartikan sebagai karya sastra yang dibangun oleh irama, rima, dan penyusunan larik serta bait.
Sedangkan puisi pendek merupakan jenis puisi yang memiliki kata-kata tidak terlalu panjang, namun tetap dapat memberikan makna mendalam.
Berikut ini beberapa contoh puisi pendek yang berhasil iNews.id rangkum dari berbagai sumber.
Ibu dan Ayah
Cinta ibu dan ayah
Dalam dinginnya malam
Aku terbanun dan menjerit
Membayangkan ketakutan itu sirna
Saat ibu dan ayah datang mendekat
Pelukan hangat keluarga
Menjadi pahlawanku
Dengan penuh cinta dan kasih sayang
Dia Ibuku
Kala itu purnama sempurna
Benderang cahayanya menyinari samudra
Kala itu seorang wanita menderita
Teriakannya mengguncangkan
nusantara
Demi buah cinta yang terindah
Dia meradang,, dia mengerang dengan bangganya
Wahai dunia tahukah engkau
Siapa wanita yang terhebat itu
Dia….Ibuku
Orang Tua Istimewa
Aku senang!
Banyak sekali manusia
Tapi kalian adalah yang istimewa
Kalian menjaga ku dengan ikhlas dan penuh kasih sayang
Ibu,
Kau adalah malaikat tak bersayap
Yang Tuhan turunkan untuk menjaga ku
Yang selalu ada dalam hatiku
Ayah,
Kau adalah sosok orang yang tegas
Kau susah payah bekerja,
Untuk mencukupi kebutuhan keluarga
Kau juga ada di dalam hatiku
Contoh Puisi Pendek tentang Persahabatan
Bintang Untuk Sahabat
Karya: Siti Halimah
Malam nan suci dan sepi
Menarikku untuk keluar rumah
Aku pandangi langit malam
Ternyata bertaburan
Bintang yang tak terhitung jumlahnya
Andaikan Aku seorang bidadari
Akan Aku bawa diriku dan sahabatku untuk menari di atas sana
Kuraih sebuah bintang terindah
Dan kupersembahkan untuk sahabatku yang selalu menemaniku
Tanpamu
Sahabat,
Kau yang memutuskan
Hingga aku terlena mengikutimu
Menerjang dunia fana
Diiringi luka dan pilu
Aku sudah bukan aku
Karena aku hanya manusia
Yang membutuhkan kebebasan
Yang penuh akan cahaya
Aku adalah burung
Tak akan bisa terbang
Jika indukku tak membantu
Itulah aku
Tak bisa berjalan tegak
Tanpa kau sahabat
Editor: Komaruddin Bagja