Kendati demikian, bila hal ini memang benar, makan akan memberikan sanksi kepada RSUD tersebut.
“Tentu ada tindakan tegas, tapi kami akan konfirmasi ke pihak rumah sakit dahulu. Upaya apa yang harus mereka lakukan selanjutnya karena tidak boleh sebenarnya ada kekosongan jarum suntik di rumah sakit,” ucapnya.
Sebelumnya, pelayanan RSUD Latopas Jeneponto dikeluhkan warga karena stok suntikan yang habis. Pasien diminta membeli alat tersebut sebelum berobat.
Keluhan ini disampaikan Hj Nurbaya warga Desa Bontocini, Kecamatan Rumbia. Dia diminta petugas medis untuk membeli jarum dan spoit (alat suntik) di apotek terdekat.
Direktur RSUD Latopas Jeneponto, dr Bustaming, sementara belum bisa dikonfirmasi terkait kasus kekosongan alat dan jarum suntik tersebut. Wartawan sudah menghubungi yang bersangkutan, namun teleponnya tidak diangkat.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait