Tante korban, Wati menuturkan, keponakannya, MF awalnya tidak mengaku jika menjadi korban penganiayaan. “Awalnya, dia ngaku luka lebam di wajah dan mata akibat kecelakaan. Setelah didesak orang tuanya, akhirnya dia mengaku menjadi korban bullying dengan cara disekap dan dianiaya saat jam sekolah berlangsung,” katanya.
Usai kondisi fisiknya membaik korban lalu dipulangkan ke rumah meski dalam kondisi trauma berat. Korban bahkan meronta ketakutan saat melihat orang yang tidak ia kenal menemuinya.
Pihak keluarga berharap agar para pelaku tersebut diberikan hukuman yang berat karena membuat korban sangat trauma dan takut bertemu dengan orang.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait