Tangkapan layar siswa SMA di Palopo diskeap lalu dbully dan dianiaya lima pelaku di belakang gedung sekolah. (Foto: iNews TV/Nasruddin Rubak)

PALOPO, iNews.id – Seorang siswa SMA Negeri 3 Unggulan Palopo, Sulawesi Selatan menjadi korban bullying dan diabiaya lima pelaku di belakang sekolah. Sebelum di-bully dan dianiaya, korban disekap para pelaku hingga jam pelajaran sekolah selesai.

Akibat aksi penganiayaan tersebut, korban mengalami luka lebam di wajah. Selain itu, korban juga trauma berat. 

Dalam video amatir yang direkam salah satu pelaku dan beredar di media sosial, tampak korban berinisial MF (15) disekap dan dianiaya di ruang belakang sekolah.

Para pelaku bahkan melakukan penganiayaan dengan sadis secara bergantian selama penyekapan berlangsung.

Korban disekap sekitar pukul 09.30 WIT saat jam sekolah masih berlangsung. Penyekapan dan penganiayaan tersebut berlangsung berjam-jam hingga akhirnya korban dibebaskan setelah memasuki jam pulang sekolah.

Sebelum melepas korban para pelaku terlebih dahulu memastikan kondisi sekolah sudah kosong dari siswa dan guru, pelaku lalu mengancam korban agar tidak mengadu siapa pun.

Pihak keluarga yang tak terima  perlakuan para pelaku akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Palopo.

Kapolres Palopo, AKBP M Yusuf Usman mengatakan, lima pelaku ditangkap di rumahnya masing-masing, Sabtu (12/2/2022) lalu, setelah melakukan penyelidikan.

“Ada lima orang yang ikut serta dalam bullying. Dua pelaku berperan menjaga pintu, sementara tiga orang lainnya bertugas menganiaya korban,” katanya, Minggu (13/2/2022).

Dia mengatakan, aksi penganiayaan dan penyekapan terjadi pada Senin (7/2/2022). Korban yang kondisinya luka lebam kemudian dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya dan menjalani perawatan selama empat hari.

Tante korban, Wati menuturkan, keponakannya, MF awalnya tidak mengaku jika menjadi korban penganiayaan. “Awalnya, dia ngaku luka lebam di wajah dan mata akibat kecelakaan. Setelah didesak orang tuanya, akhirnya dia mengaku menjadi korban bullying dengan cara disekap dan dianiaya saat jam sekolah berlangsung,” katanya.

Usai kondisi fisiknya membaik korban lalu dipulangkan ke rumah meski dalam kondisi trauma berat. Korban bahkan meronta ketakutan saat melihat orang yang tidak ia kenal menemuinya.

Pihak keluarga berharap agar para pelaku tersebut diberikan hukuman yang berat karena membuat korban sangat trauma dan takut bertemu dengan orang.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network