Pemerintah Kota Parepare juga terus berbenah di berbagai sektor lainnya, seperti di bidang kesehatan, Pemerintah Kota Parepare telah melahirkan program layanan Kesehatan secara terpadu melalui Layanan Call Center 112. Sebanyak 101.904 pelaporan telah dilayani.
Selain itu, Pemerintah Kota Parepare di bawah komando TP-Pangerang terus melakukan penggaran untuk seluruh warga ke dalam Jaminan Kesehatan Nasional melalui BPJS Kesehatan.
“Di Kota Parepare, seluruh masyarakat telah ter-cover BPJS Kesehatan, sehingga mereka tidak perlu lagi memikirkan persoalan jaminan Kesehatan, cukup bekerja sebaik-baiknya," katanya.
Sebagai pusat layanan Kesehatan di Utara Sulawesi Selatan, RSUD Andi Makassau dan RS dr Hasri Ainun Habibie terus dilengkapi dengan alat-alat Kesehatan yang modern dan canggih. Sementara di sektor pendidikan, TP-Pangerang menghadirkan pendidikan gratis yang berdampak pada peningkatan partisipasi sekolah.
Program ini disempurnakan dengan program beasiswa bagi siswa kurang mampu berupa pemberian baju seragam, penyediaan transportasi gratis, dan berbagai program penunjang lainnya.
“Alhamdulillah dengan hadirnya Program pendidikan gratis, Angka Harapan Lama Sekolah penduduk Kota Parepare usia 7 tahun keatas telah mencapai 14,51 tahun, meningkat dari tahun 2013 yang hanya 13,65 tahun," ucap Taufan.
Untuk menunjang sektor pendidikan sekaligus sebagai bentuk pengukuhan Kota Parepare sebagai Kota Habibie, hadir Institut Tekonologi BJ Habibie (ITH) yang saat ini memiliki 208 mahasiswa.
Pada sektor lain yang menjadi penunjang perwujudan Kota Industri Tanpa Cerobong Asap, yaitu sektor pariwisata, Festival Salo Karajae tahun ini kembali masuk ke dalam 100 event pariwisata Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
“Festival Salo Karajae yang berlangsung selama lima hari telah berhasil menjadi magnet wisatawan untuk hadir di Kota Parepare. Dimana pada catatan panitia, menghasilkan 1,9 M total transaksi UMKM," katanya.
Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait