Sembilan tahun kepemimpinan Taufan Pawe sebagai Wali Kota Parepare, berbagai prestasi telah ditorehkan bersama Wakil Wali Kota Pangerang Rahim. (Foto: Pemko Parepare)

PAREPARE, iNews.id - Kepemimpinan Taufan Pawe sebagai Wali Kota Parepare telah memasuki tahun kesembilan, serta tahun keempat bersama Pangerang Rahim sebagai Wakil Wali Kota Parepare. Di bawah nahkoda praktisi hukum ini, Parepare menjelma menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sulawesi Selatan, dengan visi menjadi Kota Industri tanpa cerobong asap.

Perekonomian Kota Parepare pun terus tumbuh di angka 4,41 persen pada 2021 pascapandemi Covid-19, yang diikuti dengan angka kemiskinan di Kota Parepare yang tersisa 5,40 persen pada 2021, di mana pada awal kepemimpinan Taufan Pawe, angka kemiskinan di Kota Parepare mencapai 7,06 persen pada  2013.

Salah satu program unggulan Pemerintah TP-Pangerang dalam menanggulangi kemiskinan adalah bedah rumah, dimana pada 2021 Pemerintah Kota telah mengerjakan sebanyak 3.404 unit dari target di RPJMD tahun 2018-2023 hanya 3.375 unit, artinya melebihi target sebanyak 29 Unit.

Taufan Pawe mengatakan bahwa program bedah rumah merupakan program prioritas dalam RPJMD 2013-2018. “Pemerintah haruslah hadir ditengah masyarakat dalam mewujudkan impian masyarakat memiliki rumah layak huni. Hal ini sebagai implementasi dalam upaya mengurangi dan menuntaskan angka kemiskinan di Kota Parepare," ujarnya.

Selain hal tersebut, Pemerintah Kota Parepare juga menghadirkan program impian, di mana Pemko menargetkan sebanyak 234 unit, pada 2021 telah dibangun sebanyak 99 unit, kemudian pada 2022 akan dibangun sebanyak 90 unit, serta 45 unit pada 2023.

Program penanggulan kemiskinan diperkuat dengan program beras sejahtera di mana masyarakat yang berpenghasilan rendah berhak mendapatkan program beras keluarga sejahtera. Pemerintah Kota Parepare berpandangan bahwa hal tersebut merupakan hak dasar yang perlu dipastikan dimiliki oleh masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi di Kota Parepare juga ditopang dengan dijadikannya Gelora BJ Habibie sebagai home base PSM Makassar dalam mengarungi kompetisi Liga 1. Setidaknya, terdapat 18.000 orang hadir di Stadion dalam setiap pertandingannya, yang membuat perekonomian di kota kelahiran Presiden Indonesia ke-3 ini kembali bangkit.

“Inilah bukti bahwa saya mewujudkan industri tanpa cerobong asap melalui industri sepak bola, jadi industri tidak selamanya diartikan cerobong asap,” tutur Taufan Pawe saat meninjau persiapan Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) beberapa waktu lalu.

Pemerintah Kota Parepare juga terus berbenah di berbagai sektor lainnya, seperti di bidang kesehatan, Pemerintah Kota Parepare telah melahirkan program layanan Kesehatan secara terpadu melalui Layanan Call Center 112. Sebanyak 101.904 pelaporan telah dilayani.

Selain itu, Pemerintah Kota Parepare di bawah komando TP-Pangerang terus melakukan penggaran untuk seluruh warga ke dalam Jaminan Kesehatan Nasional melalui BPJS Kesehatan.

“Di Kota Parepare, seluruh masyarakat telah ter-cover BPJS Kesehatan, sehingga mereka tidak perlu lagi memikirkan persoalan jaminan Kesehatan, cukup bekerja sebaik-baiknya," katanya.

Sebagai pusat layanan Kesehatan di Utara Sulawesi Selatan, RSUD Andi Makassau dan RS dr Hasri Ainun Habibie terus dilengkapi dengan alat-alat Kesehatan yang modern dan canggih. Sementara di sektor pendidikan, TP-Pangerang menghadirkan pendidikan gratis yang berdampak pada peningkatan partisipasi sekolah.

Program ini disempurnakan dengan program beasiswa bagi siswa kurang mampu berupa pemberian baju seragam, penyediaan transportasi gratis, dan berbagai program penunjang lainnya.

“Alhamdulillah dengan hadirnya Program pendidikan gratis, Angka Harapan Lama Sekolah penduduk Kota Parepare usia 7 tahun keatas telah mencapai 14,51 tahun, meningkat dari tahun 2013 yang hanya 13,65 tahun," ucap Taufan.

Untuk menunjang sektor pendidikan sekaligus sebagai bentuk pengukuhan Kota Parepare sebagai Kota Habibie, hadir Institut Tekonologi BJ Habibie (ITH) yang saat ini memiliki 208 mahasiswa.

Pada sektor lain yang menjadi penunjang perwujudan Kota Industri Tanpa Cerobong Asap, yaitu sektor pariwisata, Festival Salo Karajae tahun ini kembali masuk ke dalam 100 event pariwisata Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

“Festival Salo Karajae yang berlangsung selama lima hari telah berhasil menjadi magnet wisatawan untuk hadir di Kota Parepare. Dimana pada catatan panitia, menghasilkan 1,9 M total transaksi UMKM," katanya.

MPI Content


Editor : Rizqa Leony Putri

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network