“Terganggunya transportasi umum dan pribadi, terhambatnya pelayanan publik, seperti fasiitas kesehatan dan perkantoran, penurunan aktivitas ekonomi, dan terganggunya proses belajar mengajar," katanya.
Meski berhadapan dengan pengunjuk rasa, Sirajuddin mengaku menggunakan pendekatan humanis dan religius agar tidak terjadinya kesalahpahaman yang bisa menimbulkan keributan.
"Tujuan utama kita membuka jalan secara damai melalui pendekatan sosial dan spiritual yang menyentuh para peserta aksi. Alhamdulilah berhasil," katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait