MAKASSAR, iNews.id - Profil Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, tepatnya terletak di Kabupaten Maros. Bandara ini menjadi penghubung antara Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur.
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin juga dikenal sebagai bandara transit utama. Bukan tanpa alasan, sejumlah penerbangan ke kawasan timur Indonesia, beberapa harus transit terlebih dahulu di Bandara Sultan Hasanuddin sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan.
Berdasarkan data, sebanyak 5.195.036 penumpang dilayani Bandara Sultan Hasanuddin pada semester pertama tahun 2023. Angka tersebut tumbuh 10 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk dapat melayani penumpang yang jumlahnya terus meningkat, bandara ini terus berbenah. Salah satunya dengan membangun terminal baru di bagian selatan bandara, melengkapi terminal eksisting di bagian utara.
Terminal Selatan yang mulai dioperasikan pada 28 Agustus 2023 dengan luas mencapai 12.000meter persegi. Dengan demikian, total luas Terminal Selatan dan Terminal Utara mencapai 63.000 meter persegi. kemudian kapasitas kursi di Terminal Selatan sebanyak 1.090 sehingga total ada 3.200 kursi di dua terminal tersebut.
Kehadiran Terminal Selatan ini juga diiringi dengan perubahan penomoran gate. Jika sebelumnya gate 1-6 ada di Terminal Utara, kini gate 1-6 terletak di Terminal Selatan. Sementara, gate 7-12 berada di Terminal Utara. Terminal Utara ini merupakan terminal yang dibuka pada 2008, menggantikan terminal lama.
Diketahui, sebelum dinamakan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, bandara ini telah beberapa kali mengalami perubahan nama. Bermula dari Lapangan Terbang Kadieng yang dibangun pada 1935 oleh pemerintah Hindia Belanda.
Di masa penjajahan Jepang pada 1942, namanya berubah menjadi Lapangan Terbang Mandai seiring dengan perubahan landasan pacu dari rumput menjadi aspal.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait