MAKASSAR, iNews.id – Polisi mengungkapkan fakta baru terkait pelaku ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kedua pelaku, L dan YSF ternyata dinikahkan enam bulan lalu oleh tokoh Jamaah Ansharut Daulah (JAD), bernama Rifaldi.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, Rifaldi ditangkap pada Januari 2021. Laki-laki ini terkait dengan pengeboman di Gereja Katedral Our Lady of Mount Carmel di Pulau Jolo, Filipina.
"Rifaldi adalah anggota kelompok yang terkait pengeboman Katedral Our Lady of Mount Carmel, Pulau Jolo, Filipina pada 2019," ujar Sigit dalam jumpa pers di Markas Polda Sulawesi Selatan, Makassar, Senin (29/3/2021).
Kapolri menambahkan, L juga sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tuanya sebelum meledakkan diri bersama sang istri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).
"Isinya menyatakan dia berpamitan dan siap mati syahid," ujarnya.
Sigit melanjutkan, berdasarkan identifikasi oleh Inafis dan pengecekan DNA oleh Labfor, bagian tubuh yang ditemukan di lokasi bom bunuh diri identik dengan L. Polisi sudah melakukan pencocokan dengan keluarga pelaku. Sementara itu, YSF teridentifikasi dari sidik jari.
Menurut Sigit, empat tersangka teroris yang ditangkap hari ini di Bekasi dan Condet, Jakarta, bekerja sama dengan L dan YSF. Mereka berbagi peran di antaranya memberikan doktrin dan menyiapkan rencana jihad, membeli bahan-bahan peledak, mengajarkan, membuat dan ada yang berperan melakukan aksi bom bunuh diri.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait