MAKASSAR, iNews.id - Polisi memastikan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar berjumlah dua orang dan ternyata berstatus pasangan suami istri (pasutri). Pasutri ini berafiliasi dengan kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, dalam keterangannya, Senin (29/3/2021) mengatakan, dari hasil penyelidikan polisi, pelaku laki-laki berinisial L dan perempuan YSF. Akibat aksi keduanya, ada 15 orang yang masih menjalani perawatan intensif. Adapun 13 orang dirawat di RS Bhayangakara Makassar dan dua orang di RS Siloam.
Berikut fakta-fakta terkait dua pelaku bom bunuh diri yang dirangkum iNews.id:
1. Dua Pelaku Pengantin Baru
Kedua pelaku bom bunuh diri, L dan YSF, ternyata masih pengantin baru. Keduanya diketahui baru enam bulan menikah.
"Betul pelaku pasangan suami istri baru menikah enam bulan," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, dalam keterangannya, Senin (29/3/2021).
Meski baru menikah, keduanya kompak beraksi meledakkan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021), sekitar pukul 10.30 Wita.
2. Pelaku Bagian dari Kelompok JAD
Kedua pelaku ini juga merupakan bagian dari kelompok JAD. Saat ini polisi masih mencari terduga teroris lainnya yang terkait jaringan kedua pelaku ini.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat meninjau lokasi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulsel, Minggu (28/3/2021), mengatakan, kelompok JAD tersebut pernah melakukan aksi pengeboman di Jolo Filipina.
Aksi yang dilakukan para pelaku ini merupakan society bomber. Mereka meledakkkan diri menggunakan jenis bom panci berkekuatan "high explosive". "Mereka menggunakan jenis bom panci," ujarnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait