UIN Datokarama Palu segera memberikan sanksi kepada oknum dosen yang diduga melakukan ujaran kebencian terhadap tokoh NU. (Foto: Antara)

PALU, iNews.idOknum dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah diduga menghina sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan Banser

Dosen berinisial DF itu mengomentari postingan di media sosial twitter dengan komentar yang mengandung ujaran kebencian.

Rektor UIN Datokarama Palu Profesor Sagaf S Pettalongi memastikan akan memberikan sanksi kepada DF karena tidak bijak dalam bermedia sosial.

"Walaupun masalah ini adalah polemik individu, tetapi karena yang bersangkutan adalah akademisi UIN, maka harus ada sanksi dan pembinaan," ujarnya, Jumat (12/5/2023).

Rektor mengatakan sanksi akan diberikan, setelah pihak universitas melakukan BAP kepada DF. "Kami segera panggil dosen yang bersangkutan untuk diproses, memintai keterangan dan pertanggungjawabannya," ucapnya. 

Salah seorang pengguna twitter memposting berita berjudul "Mahfud MD meminta polisi cari lagi orang yang terlibat penganiayaan David". 

DF kemudian merespons postingan ini dengan komentar "pokoknya kalau satu kelompok, upaya apapun harus dilakukan. Nahdliyin turun ke jalan untuk belain yang bertato dan suka tweet k****|??? Halu!!".

DF juga mengomentari postingan salah satu akun dengan komentar "penjaga ge le ja". Padahal akun tersebut hanya memposting foto seseorang yang mengenakan seragam Banser.

Di twitter, DF juga mengomentari postingan akun lainnya, dengan komentar "Sunan kalibokep". Padahal akun lainnya itu hanya memposting berita berjudul "Tak disangka, Ganjar Pranowo ternyata keturunan Sunan Kalijaga".

Kader Banser Sulteng, Kamaruddin mengecam perbuatan DF. "Banser berkewajiban menjaga pemimpin negara dan para ulama," kata Kamaruddin.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network