Diketahui, pencarian dan evakuasi korban yang masih hilang terus diupayakan. Tim SAR Gabungan di bawah komando Basarnas menerjunkan 539 personel, sedangkan total potensi berjumlah 1.001 personel.
Data Pusat Pengendali Operasi BNPB, hingga Jumat (17/7/2020), pukul 17.30 WITA, sebanyak 3.627 KK atau 14.483 jiwa mengungsi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sabbang, Baebunta dan Masamba. Jumlah penyintas ini belum termasuk mereka yang mengungsi di wilayah Kecamatan Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara setempat masih melakukan pendataan di lapangan," ujar Raditya.
Pemerintah daerah dibantu dengan mitra terkait lainnya, seperti Palang Merah Indonesia masih terus melakukan penanganan darurat terhadap para warga yang mengungsi. Sebagian mereka berada di enam pos komando taktis di Radda, Masamba, Bone, Bone Tua dan Kantor Bupati Luwu Utara.
BPBD setempat juga mengidentifikasi kebutuhan mendesak untuk warga terdampak berupa air bersih, obat-obatan, pakaian dalam wanita, popok balita dan lansia, selimut, sarung, peralatan pembersih rumah, family kits dan masker.
Pendataan untuk kerugian material bangunan pascabanjir bandang juga masih terus dilakukan. Data sementara hingga hari ini, kerugian mencakup rumah terdampak 4.202 unit, mikro usaha 61, tempat ibadah 13, sekolah 9, kantor pemerintah 8, fasilitas kesehatan 3, fasilitas umum 2, dan pasar tradisional 1. Banjir juga merusak lahan produktif berupa lahan pertanian dan persawahan seluas 460 hektare.
Sementara kerugian infrastruktur meliputi jalan terdampak sepanjang 12,8 km, jembatan 9 unit, pipa air bersih 100 meter, bending irigasi 2 unit. Akses beberapa jalan poros masih terputus. Salah satunya jalur Masamba-Baebunta dan jalan di Kecamatan Sabbang menuju Desa Malimbu yang masih tertimbun lumpur dan hanya dapat dilalui roda dua.
Selain itu, banjir bandang menyebabkan kerusakan jaringan pipa air bersih PDAM. Ini berdampak pada suplai air sulit, bahkan PDAM masih belum beroperasi. Infrastruktur jaringan listrik juga belum semua beroperasi dan terdapat beberapa titik masih padam. Sedangkan jaringan komunikasi belum stabil.
Editor : Maria Christina
banjir bandang banjir luwu utara luwu utara banjir bandang luwu utara sulawesi selatan bnpb lapan
Artikel Terkait