Pasien Covid-19 dirujuk ke rumah sakit. (Foto: Antara).

MAKASSAR, iNews.id - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Makassar diminta membuka data pasien diduga terpapar virus corona. Tujuannya untuk menimbulkan kesadaran masyarakat agar mereka lebih mawas diri dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Zakir Sabara H Wata mengatakan, dengan membuka data pasien, warga lebih sadar diri bahwa virus corona ini benar-benar telah mewabah di lingkungannya.

"Jadi mereka nantinya yang datang untuk minta rapid test atau pemeriksaan swab," kata Zakir Webinar New Normal Sulsel yang disiarkan iNews, Kamis (11/2/2020).

Menurut dia, pemerintah daerah tak perlu menyembunyikan data pasien Covid-19. Dengan begitu bukan hanya Gugus Tugas Covid-19 Makassar yang aktif turun ke permukiman warga untuk rapid test, namun mereka yang datang atau minta agar dilakukan rapid di wilayahnya.

"Jadi polanya dibalik, seolah-olah masyarakat yang minta," ujar dia,

Bila pemerintah hanya aktif untuk melakukan contact tracing dan rapid test masif, sedangkan masih banyak warga yang tidak patuh protokol kesehatan, kata dia, sama saja menabur garam di laut. Karena itu, harus ada sosialisasi dan edukasi ke warga harus ditingkatkan.

"Kemudian buat juga prosedur dan protokol-protokol kesehatan di tempat umum. Misal bagaimana operasional toko, warung, kafe, tempat makan, pasar dan lain-lain. Jangan hanya rapid test digalakkan tapi warga beraktivitas tanpa protokol kesehatan," ujar dia.

Data sementara hingga Rabu (10/6/2020) jumlah pasien terkonfirmasi positif virus corona di Sulawesi Selatan (Sulsel) sebanyak 2.383 orang, atau mengalami penambahan 189 kasus baru. Kenaikan angka tersebut terus melonjak selama satu pekan terakhir.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network