Evakuasi korban meninggal dunia dalam banjir bandang di Luwu Utara. (Foto: Antara).

Akibat Sungai Meluap

Banjir bandang di daerah tersebut terjadi akibat tiga sungai meluap. Yakni Sungai Rongkong di Kecamatan Sabbang, Sungai Meli di Kecamatan Baebunta dan Sungai Masamba di Kecamatan Masamba.

Meluapnya tiga sungai ini karena curah hujan tinggi mengguyur Kabupaten Luwu Utara selama tiga hari berturut-turut. Intensitasnya mencapai 100-200 mm.

Warga pasrah menatap banjir bandang yang menerjang rumahnya dan ribuan rumah lain di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (13/7/2020). (Foto: iNews.id/BNPB)

Sementara melihat dari potensi ancaman banjir bandang, Kabupaten Luwu Utara termasuk wilayah yang memiliki bahaya kategori sedang hingga tinggi. Ada 11 kecamatan yang dianggap rawan dengan jumlah populasi terpapar bahaya hingga 23.402.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut insiden banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara tidak terkait dengan gempa tektonik. Gempa bumi yang terjadi pada Senin (13/7/2020) lalu dinilai masuk kategori ringan.

Data yang dihimpun BMKG, tiga gempa yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara dalam waktu berdekatan. Yakni pada 8 April 2020 (magnitudo 5,0), 11 April (magnitudo 4,2) dan 13 Juni (magnitudo 4,2).

Korban selamat dalam banjir di Luwu Utara. (Foto: iNews/Nasruddin).

Banjir bandang pada saat itu tidak ada kaitannya dengan kejadian longsoran yang diakibatkan gempa. Justru penyebabnya karena curah hujan yang terjadi dalam beberapa hari sebelumnya dengan intensitas sedang hingga lebat.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network