MAKASSAR, iNews.id - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah, mengaku tak heran mengenaikan kenaikan kurva kasus Covid-19 di daerahnya. Sebab kondisi ini sudah sesuai hasil analisis tim ahli dari sosiolog kesehatan masyarakat.
Nurdin mengatakan, para tim ahli ini sudah berkumpul dan lebih dulu memprediksi akan adanya tren kenaikan pasien positif Covid-19 di Sulsel. Puncak kasus pada akhir Juni 2020, Bahkan bisa sampai melewati batas waktu tersebut.
"Tapi kalau Kota Makassar puncaknya pekan ketiga (Juni) itu analisa dari tim kita," kata Nurdin di Kota Makassar, Sulsel, Jumat (12/6/2020).
Laju kurva begitu tinggi selama beberapa hari terakhir, kata dia, karena rapid test dan pemeriksaan swab massal gencar dilakukan. Kondisi ini membuat grafik kasus Covid-19 meningkat drastis. Dengan cara ini, kata dia, pandemi virus corona semakin dapat dikendalikan.
"Penelusuran kontak kasus positif ini dapat kita kendalikan cepat. Begitu ditemukan, kita karantina mereka, terutama yang terpapar tanpa gejala," ujarnya.
Dia mengatakan, upaya preventif tersebut dapat memutus potensi penyebaran virus corona semakin meluas. Tentu hal inilah yang menjadi tugas pemerintah daerah bersama gugus tugas penanganan Covid-19, melacak orang tanpa gejala (OTG).
Tercatat pada Jumat kemarin, jumlah kasus Covid-19 di Sulsel menempati posisi tertinggi ke-3 setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur. Sebanyak 2.582 pasien positif dengan penyebaran paling tinggi di Kota Makassar, diikuti Kabupaten Gowa, Maros dan Luwu Timur.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait