3. Pemilik Kafe Lakukan Perlawanan
Perempuan pemilik kafe tak terima dengan sikap oknum Satpol PP dan melakukan perlawanan. Dia melempar tong sampah dan gelas. Bahkan disebut melempar pisau ke arah petugas.
Oknum Satpol PP tersebut kemudian dibawa keluar oleh rekan-rekan lainnya, sedangkan suami istri pemilik kafe terus mengamuk dan mengucapkan beberapa kali kata-kata umpatan.
"Istri saya lagi hamil ditampar pak. Saya ga terima. Saya akan laporkan," ujar pemilik kafe kepada polisi yang berusaha menenangkan.
4. Pemilik Kafe Pingsan saat Lapor di Polres Gowa
Suami istri pemilik kafe langsung mendatangi SPKT Polres Gowa saat itu juga untuk membuat laporan polisi. Mereka melaporkan oknum petugas Satpol PP yang diduga melakukan penganiayaan saat razia PPKM.
Namun saat membuat laporan, korban pingsan di kantor polisi. Menghindari hal tak diinginkan, polisi membawa korban perempuan yang tengah hamil ke Rumah Sakit Umum (RSU) Syekh Yusuf untuk menjalani pemeriksaan.
Kanit Reskrim Polsek Bajeng Ipda ariyanto mengatakan, awalnya menerima laporan dugaan penganiayaan dari kedua pelapor.
"Pelapor sebagai pemilik kafe tidak menerima tindakan oknum petugas PPKM. Setelah kami datangi TKP dan interogasi, mereka ingin menggunakan haknya melapor di Polres dan kami persilahkan. Iya memang pengakuannya, dia sedang hamil 9 bulan," ujarnya, Kamis (15/7/2021).
5. Sekda Gowa Sebut Salah Paham
Pjs Sekda Gowa Kamsinah yang ikut dalam razia mengatakan kemungkinan ada salah paham antara pemilik kafe dan petugas.
"Kami sopan-sopan saat masuk. Ya mereka melanggar karena kafe harus ditutup 19.00 Wita. Tapi dia masih terbuka pintu dan musiknya kencang. Ini hari keenam PPKM, tadi kami tadi masuk, sampaikan agar musiknya dikecilkan atau dimatikan saja," kata Kamsinah.
Meski terjadi kericuhan, petugas tetap melanjutkan razia PPKM ke sejumlah lokasi berbeda. Namun kasus keributan tersebut sudah dilaporkan ke Polres Gowa.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait