Viral Video Siswi SMP di Makassar Dianiaya Teman, Kepala Disdik Sebut Hanya Konten

MAKASSAR, iNews.id - Rekaman video aksi perundungan siswi SMPN 21 Makassar viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi di Jalan Minasa Karya, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar Sulawesi Selatan.

Dalam video pendek berdurasi 55 detik memperlihatkan siswi berseragam pramuka dianiaya teman-temannya diduga dipicu saling ejek. Korban bukan hanya dipukul pada bagian kepala berulang kali, namun juga diseret-seret di jalan serta rambutnya dijambak.

Baca Juga

Viral Pernikahan Unik di Temanggung, Sepasang Pengantin Diarak dengan Forklift

Aksi perundungan ini pun menjadi tontotan beberapa siswi lainnya. Mereka tak ada yang membantu malah justru ikut membully korban.

Setelah dipertemukan, para pelaku dan korban sepakat untuk berdamai dan berjanji tidak mengulang aksi penganiayaan tersebut.

Baca Juga

Video Viral Peti Mati Diangkut Pakai Motor karena Tak Ada Akses Jalan Mobil

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar Muhyiddin mengaku telah bergerak cepat untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan mengundang pihak terkait agar jelas duduk perkara. Hasilnya, video viral tersebut diklaim hanya sebatas konten yang sengaja dibuat anak-anak.

"Kami anggap itu adalah konten. Setelah kami klarifikasi pada orang tua, ini ada lucu-lucunya. Sempat diselingi makan dan minum dulu untuk tambah tenaga (sebelum berkelahi), ini kan konten," ujarnya, Rabu (12/1/2022).

Baca Juga

Viral Juru Parkir Jujur Temukan Gelang Emas 50 Gram Dikembalikan ke Pemiliknya

Video yang tersebar kata dia tidak dalam durasi penuh. Yang beradar hanya bagian kekerasan semata.

Baca Juga

Viral Polisi Aniaya Keluarga Pengantar Jenazah di Lamongan dengan Brutal, Ini Faktanya

Dia juga menampik adanya perkelahian antarsekolah. Sebab dari video terlihat siswi yang berseragam SMP 13 ikut melerai perkelahian.

"Makanya kami hadirkan Kepsek dua sekolah SMP 13 dan 21 untuk memastikan apa yang viral tidak seperti itu. Yang membuat konten ini semula siswa SMP 21. Mereka kelas 8, satu kelas semua. Tidak ada bully, yang membuat konten juga itu menganggapnya lucu-lucu," katanya.