Viral Video Kapolres Sinjai Pukul Peserta Demo, Begini Faktanya

SINJAI, iNews.id – Beredar video Kapolres Sinjai, AKBP Harry Azhar memukul seorang mahasiswa peserta aksi demonstrasi viral di media sosial. Namun, kabar itu ternyata tidak benar.
Kapolres Sinjai menegaskan, video yang beredar tersebut tidak benar alias hoaks dan sengaja di framing orang tak dikenal.
Menurut kapolres, saat itu, dirinya hanya menegur personelnya yang terlihat mulai terpancing emosi ketika menghadapi tekanan massa.
“Kebetulan tongkat komando saya lagi pegang. Silakan perhatikan baik-baik video yang beredar. Di situ sangat jelas bahwa tindakan saya bukanlah memukul pendemo, melainkan berupaya menenangkan anggota agar tidak terbawa emosi,” kata AKBP Harry Azhar, Jumat (5/9/2025).
Orang nomor satu di jajaran Polres Sinjai itu menuturkan sejak pagi dirinya sudah berada di lokasi aksi bersama jajarannya. Kehadirannya bertujuan untuk memastikan proses penyampaian aspirasi mahasiswa berjalan aman, tertib, dan kondusif.
“Saya sama sekali tidak bermaksud menyakiti adik-adik mahasiswa. Saya masuk ke dalam barisan bukan untuk melakukan kekerasan, tetapi untuk meredakan tensi anggota yang mulai panas. Saya ingin memastikan penyampaian aspirasi berjalan dengan damai,” ungkapnya.
Aksi unjuk rasa mahasiswa dari berbagai elemen itu menuntut agar pemerintah daerah segera menurunkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) serta mendesak penghapusan tunjangan anggota DPR yang dinilai membebani keuangan negara. Situasi sempat memanas ketika massa aksi dan aparat kepolisian saling berhadapan di depan gedung DPRD.
Pantauan sejumlah Awak media yang meliput jalannya aksi dan sejumlah keterangan warga yang sempat ada di lokasi melihat pendemo mengakui bahwa tindakan Kapolres Sinjai yang sedang memegang tongkat justru digunakan untuk menghalau anak buahnya yang sedang terpancing emosi.
Hal inilah yang memperkuat pernyataan Kapolres sinjai. Tidak ditemukan adanya bukti maupun rekaman yang menunjukkan tindakan pemukulan dilakukan oleh AKBP Harry Azhar. Apalagi yang terlihat hanyalah upaya menenangkan dan mengendalikan personel di lapangan.
Editor: Kastolani Marzuki