Tutup MQK Internasional, Menag Langitkan Doa untuk Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny

WAJO, iNews.id - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk mendoakan para santri yang menjadi korban gedung ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Menag berharap peristiwa ini bisa diambil hikmah dan pelajaran bagi perbaikan di masa mendatang.
"Seluruh anak-anak kita yang korban (bangunan ambruk) di Pondok Pesantren di Jawa Timur dan sudah dipulangkan semuanya, kecuali yang belum terindentifikasi. Mari kita doakan mereka, mari kita doakan diri sendiri, mari kita doakan semuanya, semoga tahun-tahun penuh cobaan ini berlalu dan semoga Allah mengabulkan doa kita semua," kata Menag saat menutup Musabaqah Qiraatil Kutub (MKQ) Nasional ke-8 dan MQK Internasional pertama di kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Senin (6/10/2025) malam.
Doa yang dipanjatkan Menag ini diikuti sikap menunduk ribuan jemaah yang hadir untuk mengaminkan.
"Kepada malaikat-malaikat kecil, terimalah di sisi-Mu ya Allah. Anak-anak ini berangkat dari rumah meninggalkan orang tuanya dengan niat tulus untuk li i’laa’i kalimaatillaah, Engkau jemput dalam suasana husnul khatimah," harap Menag.
"Ya Allah, siapa yang akan Engkau masukkan dalam surga-Mu, jika bukan mereka. Mereka masih anak-anak kecil, mungil, tanpa dosa, meninggal dalam keadaan salat. Semoga kedua orang tuanya dan seluruh keluarganya diberikan ketabahan, kesabaran menerima cobaan ini. Semoga mereka semuanya menantikan orang tuanya di pintu surga," tutur Menag saat melangitkan doa yang diakhir dengan pembacaan surat Al Fatihah.
Sebelumnya, ribuan santri Pesantren As’adiyah bersama peserta MQK dan masyarakat juga menggelar istighatsah, mendoakan korban Gedung ambruk di pesantren Al Khoziny.
Peristiwa gedung ambruk di Pesantren Al-Khoziny terjadi pada 29 September 2025. Saat itu, para santri sedang salat Asar berjamaah. Sehari berikutnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar meninjau lokasi kejadian, menyampaikan duka, menyapa keluarga korban, serta melihat langsung penanganan korban terdampak, dan menyalurkan bantuan sebesar Rp610 juta.
Editor: Kastolani Marzuki