Takut Gelombang Tinggi, Nelayan dan Kapal Penyeberangan di Pelabuhan Paotere Makassar Enggan Melaut

MAKASSAR, iNews.id - Nelayan dan kapal angkutan penyeberangan enggan melaut karena gelombang tinggi di perairan Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 2,5 meter. Mereka tak mau ambil risiko atas imbauan cuaca ekstrem per tanggal 4-9 Januari.

Pantauan iNews, puluhan kapal nelayan dan kapal-kapal rakyat yang biasa menjadi angkutan penyeberangan di Pelabuhan Paotere Makassar. Mereka memilih memperbaiki kapal mereka sambal menunggu cuaca kembali normal.

Selainitu, pihak Syahbandar dan BMKG Makassar juga sudah mengeluarkan imbauan agar kapal-kapal kecil, termasuk perahu nelayan diminta tidak melaut sementara waktu.

BACA JUGA: BPBD Imbau Nelayan di Takalar Waspada Gelombang Tinggi saat Melaut

"Imbauan dari tanggal 4-9 Januari," kata Koordinator Pos Utama Paotere, Nufrizal Admakaeza, kepada wartawan di Kota Makassar, Sulsel, Kamis (9/1/2020).

Tercatat, suhu udara di wilayah Makassar hingga satu pekan mendatang mencapai 20-31 derajat celcius dengan kecepatan angin rata-rata 10-30 kilometer per jam. Kondisi ini dikhawatirkan dapat menimbulkan gelombang tinggi di perairan laut.

Dia mengatakan, meski imbauan hanya sampai hari ini, Kamis 9 Januari, namun Syahbandar tetap merekomendasikan nelayan tak melaut sampai besok, Jumat (10/1/2020).

BACA JUGA: Hadapi Cuaca Ekstrem, Personel Penanganan Bencana Siaga di Posko Terpadu Jeneponto

"Hingga besok kami imbau tidak ada yang melaut dulu. Setelahnya nanti kami akan berkoordinasi dengan BMKG," ujar dia.

Sebelumnya, BMKG Makassar mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi laut di selat Makassar, perairan barat Kepulauan Selayar dan Teluk Bone bagian selatan. Sebab, berpotensi terjadi ombak besar setinggi empat meter.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal