get app
inews
Aa Text
Read Next : Nasib Tragis Nakes Dilempar Batu oleh ODGJ di Malang, Sebulan Kritis Akhirnya Meninggal

Razia Badut Jalanan di Makassar, Petugas Dikejar dan Dilempar Batu

Senin, 27 Februari 2023 - 15:30:00 WITA
Razia Badut Jalanan di Makassar, Petugas Dikejar dan Dilempar Batu
Petugas dikejar setelah menertibkan badut jalanan yang ada di Kota Makassar. (Foto: tangkapan layar/Ist)

MAKASSAR, iNews.id - Razia badut jalanan yang dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) bersama jajaran kepolisian dan satpol pp di sejumlah ruas jalan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berakhir ricuh. Keluarga yang tak terima anaknya terjaring razia mengejar petugas dan melempar batu.
  
Peristiwa itu pun sempat viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak seorang lelaki memakai jaket merah mendekat ke mobil dan berusaha naik ke truk. Sejumlah petugas pun berusaha melarangnya.

Namun, saat mobil berjalan pemuda itu pun mengejar. Sejumlah warga di lokasi pun ikut terpancing mengejar mobil dinas tersebut bahkan beberapa warga sempat melempar hingga petugas yang berada di dalam mobil dan nyaris kena batu.

Kericuhan berlanjut saat beberapa keluarga mengejar sampai ke kantor dinas sosial, orang tua yang terjaring anaknya sempat emosi dan memanjat pagar.

Untuk mencegah aksi anarkis, pihak dinsos akhirnya melepaskan anak tersebut dengan membuat perjanjian di atas kertas bahwa tidak akan melakukan aksi mengemis di jalan lagi. Dalam razia itu, pihak dinsos juga menyita baju badut ke 13 anak yang terjaring untuk diamankan.

Plt Kepala Dinsos Kota Makassar Armin Paera membenarkan adanya kejadian pihak keluarga  mengejar mobil dinas hingga terlibat kericuhan di kantor dinsos.

Dia mengatakan, kejadian itu terjadi di Jalan Adhyaksa, Makassar, Kecamatan Panakkukang, Sulsel pada Sabtu (26/2/223).

"Kejadian ini berawal ada beberapa anak yang kami amankan, dan kami naikkan ke dalam mobil. Ada warga yang mengaku anak yang ditertibkan itu masih ada hubungan keluarga," katanya. 

Penertiban yang dilakukan petugas ini karena  banyaknya laporan warga yang resah terhadap pengemis badut yang memaksa meminta uang kepada pengendara.

"Dalam penertiban itu ada 40 personel yang terlibat dari dinsos, pihak kepolisian dan satpol pp," ujarnya.

Dia mengimbau kepada warga terkhusus pengendara untuk tidak memberi uang kepada pengemis badut yang ada di jalan. 

"Dengan turunnya anak-anak ini ke jalan akan memberi dampak buruk kepada si anak, seperti sekolah terbengkalai serta akan bertambah banyaknya anak-anak yang ikut mengemis dengan kondisi ekonomi kurang mampu," ungkapnya.

Editor: Candra Setia Budi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut