Ratusan Korban Banjir di Makassar Dapat Bantuan Sembako
MAKASSAR, iNews.id - Ratusan korban banjir di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapatkan bantuan paket sembako dari polisi. Pembagian paket sembako ini dipusatkan di salah satu posko pengungsian di Masjid Grand Rahmani Residence, Kelurahan Katimbang.
Bantuan paket sembako ini diberikan pihak kepolisian sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban yang rumahnya sempat diterjang arus banjir hingga membuat warga sulit untuk beraktivitas.
Salah satu korban banjir yang mendapat bantuan sembako Krisdayanti mengaku senang mendapat bantuan ini.
"Ya senang dan sangat membantu sekali. Pastinya Akan digunakan" katanya, Selasa (22/11/2022).
Ia mengatakan, banjir yang menerjang wilayahnya di Perum Kodam Tiga sudah mulai surut.
"Banjir sudah surut," ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana sudjana mengatakan, untuk bantuan paket sembako ada beberapa lokasi yang akan dikunjungi.
"Ada 600 paket sembako yang kita siapkan untuk korban banjir di dua lokasi. Di lokasi ini ada sekitar 172 Kepala Keluarga (KK)," katanya.
Ia berharap, dengan adanya bantuan ini bisa meringankan sebagian beban para korban banjir yang sempat kesulitan beraktivitas.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada warga khususnya yang tinggal di daerah banjir untuk selalu menjaga kebersihan agar banjir ini tidak kembali terjadi.
"Saya juga meminta masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan cuaca ekstrem ini dari BMKG," ujarnya.
Diketahui, tiga hari pascamusibah bencana banjir yang menerjang 10 kelurahan di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulsel sudah berlangsung surut.
Namun, sejumlah rumah warga yang berada di sekitar bantaran sungai masih terendam genangan air setinggi 10 centimeter, meski masih tergenang air warga telah menempati rumah mereka.
Pihak Kepolisian Sektor (Polres) Biringkanaya bersama TNI masih melakukan peninjauan lokasi banjir sementara sebagian warga lainnya yang tinggal jauh dari aliran sungai sudah membersihkan sisa-sisa kotoran banjir dan telah menempati rumah mereka yang sebelumnya sempat terendam banjir setinggi 1,5 meter.
Banjir ini disebabkan akibat anak sungai yang berada di dekat permukiman warga meluap, hingga menerjang permukiman. Sebanyak 1.500 kepala keluarga sempat mengungsi di 16 titik tempat pengungsian yang disediakan oleh pemerintah setempat.
Editor: Candra Setia Budi