get app
inews
Aa Text
Read Next : Jenazah Reno Korban Demo Rusuh Jakarta Dimakamkan di Surabaya, Ibunda Pingsan

Penelantaran Jenazah Covid-19 di Palopo Diduga karena Masalah Anggaran

Jumat, 15 Januari 2021 - 05:00:00 WITA
Penelantaran Jenazah Covid-19 di Palopo Diduga karena Masalah Anggaran
Ilustrasi pemakaman jenazah Covid-19 (Antara)

PALOPO, iNews.id - Dugaan penelantaran jenazah Covid-19 terjadi di Kota Palop, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bahkan, penelantaran terjadi belakangan ini.Penelantaran ini diduga kuat akibat kelalaian pengelolaan refocusing anggaran oleh Dinas Kesehatan Kota Palopo.

"Rumah sakit swasta dan pemerintah tetap sama, pemulasaran jenazah di bayarkan pemerintah pusat melalui BPJS," Kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo M. Taupiq, Kamis (14/1/2021).

Di tahun 2020, Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo menyediakan alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 sebesarRp 17,9 miliar. Selain dari APBD, Pemkot Palopo juga mendapat sejumlah bantuan dari berbagai lembaga swasta baik tunai maupun bantuan barang.

Sayangnya, masih terjadi persoalan dalam penanganan pasien, dan jenazah positif Covid-19 yang harus segera dimakamkan dengan protokol kesehatan. Para dokter dan perawat yang melakukan pemulasaran jenazah Covid-19 hanya mengandalkan klaim BPJS Kesehatan.

Taupiq melanjutkan, pemerintah daerah akan menanggung biaya pemulasaran jika pasien Covid-19 meninggal di rumah.

"Dari dana daerah kalau pasien meninggal bukan di rumah sakit tapi meninggalnya di rumah dan itu Covid, pemerintah daerah yang biayai," katanya.

Sementara tim satgas yang bertugas mengantar hingga memakamkan jenazah dengan APD lengkap diakui tidak diberi honir dari dana Covid-19.

"Iya, sementara tidak ada," katanya.

Pria yang menjabat sebagai Kadinkes sekaligus Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Palopo ini melanjutkan, hal serupa juga terjadi pada petugas penggali kubur.

Meski mereka harus menahan terik dengan bermandikan keringat justru menjadi anak tiri mereka hanya mengandalkan gaji dari instansi tanpa honor tambahan.

"Untuk dinas pemakaman belum ada hanya honor dari instansinya," kata Taupiq.

Saat disinggung terkait anggaran, menurut Taupiq, anggaran untuk penanganan Covid-19 di 2020 hanya berkisar Rp7 miliar.

"Keliru itu kalau anggaran Covid-19 Pemkot Rp17 miliar, anggarannya tahun 2020 sekitar Rp7 miliar," kata dia.

Untuk diketahui,  tiga jenazah yang dinyatakan meninggal akibat Covid 19 di Kota Palopo terpaksa diurus oleh pihak keluarga setelah diduga diterlantarkan oleh tim satgas covid setempat.

Salah satunya yakni jenazah Agus yang meninggal di Rumah Sakit Mujahiza pada minggu (3/1/2021). Jenazahnya  terpaksa diurus keluarga setelah terkatung-katung.

Pada (8/1/2021) jenazah Eli Patudju warga jalan Batara, Kecamatan Wara juga terpaksa dimakamkan keluarga usai diterlantarkan di rumah Sakit Umum Sawerigading Palopo tanpa penaganan tim satga Covid-19. Diwaktu yang bersamaan jenazah Yohanes Lobo juga diterlantarkan tim satgas hingga membuat keluarga berinisiatif menggali makam secara mandiri.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut