get app
inews
Aa Text
Read Next : Selamat dari Serangan Brutal KKB, 3 Guru di Yahukimo Trauma

Pemakaman Guru SD yang Tewas Ditembak KKB Diwarnai Isak Tangis di Toraja Utara

Minggu, 18 April 2021 - 00:49:00 WITA
Pemakaman Guru SD yang Tewas Ditembak KKB Diwarnai Isak Tangis di Toraja Utara
Keluarga menggelar prosesi adat Toraja sebelum memakamkan jenazah Oktovianus Rayo (42), di Desa Sadan Pebulian, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel, Sabtu (17/4/2021). (Foto: iNews/Jufri Tonapa)

TORAJA UTARA, iNews.id - Jenazah guru SD yang ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, dimakamkan di kampung halamannya, Desa Sadan Pebulian, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (17/4/2021). Pemakaman Oktovianus Rayo (42), diwarnai isak tangis keluarga. 

Korban yang tewas ditembak KKB pada Kamis, 8 April lalu, dimakamkan dengan prosesi adat Toraja. Selain itu, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Toraja Utara menggelar upacara penghormatan kepada Oktovianus Rayo sebelum pemakaman pada Sabtu sore. 

Keluarga tampak diliputi duka mendalam selama prosesi pemakaman. Istri korban, Natalia Pamean, terlihat masih sulit merelakan kepergian suaminya. Dia terduduk lemas sambil menangis hingga harus dipapah oleh kerabatnya saat jenazah akan dimakamkan. 

Keluarga menggelar prosesi adat Toraja sebelum memakamkan jenazah Oktovianus Rayo (42), di Desa Sadan Pebulian, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel, Sabtu (17/4/2021). (Foto: iNews/Jufri Tonapa)
Keluarga menggelar prosesi adat Toraja sebelum memakamkan jenazah Oktovianus Rayo (42), di Desa Sadan Pebulian, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel, Sabtu (17/4/2021). (Foto: iNews/Jufri Tonapa)

Sesuai prosesi adat, peti jenazah Oktovianus Rayo diturunkan dari rumah adat Toraja, yakni tongkonan. Jenazah kemudian diletakkan di tempat usungan yang telah disediakan. 

Usai doa bersama, para keluarga dan kerabat korban mengusung jenazah untuk dibawa ke tempat peristirahatan terakhir milik keluarga di patane, yakni kuburan khas suku Toraja.

Keluarga, korban, Pither Masirri, berharap agar TNI dan Polri bisa menemukan KKB yang telah menembak para guru secara brutal hingga tewas di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Mereka berharap tidak ada lagi guru dan warga sipil yang bernasib sama seperti Oktovianus.

"Kami berharap bisa ditindaklanjuti sesuai dengan proses hukum dan ke depan tidak ada lagi masyarakat sipil yang menjadi korban KKB," katanya.

Oktovianus Rayo meninggalkan seorang istri dan lima orang anak. Dia telah merantau selama 11 tahun di Papua dan mengabdi sebagai guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Kelmabet, Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Istri korban, Natalia Pamean, sebelumnya mengatakan, sangat kehilangan atas meninggalnya sang suami. Dia tidak menyangka ayah anak-anaknya itu akan menjadi korban kebiadaban KKB. “Saya dapat kabar dari media sosial kalau suami saya ditembak KKB,” katanya.

Selain Oktovianus Rayo, satu warga Toraja Utara juga menjadi korban keganasan KKB yakni, Yonathan Renden. Saat ini jenazah Yonathan juga sudah di semayamkan di rumah duka Dusun Tiromanda, Lembang Batu Limbong, Kecamatan Bangkelekila', Kabupaten Toraja Utara.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut