get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Video 5 Remaja Acak-Acak Makam Suku Toraja, Langsung Dihukum Adat

Melihat Tradisi Unik Pernikahan Adat Suku Toraja

Kamis, 02 Februari 2023 - 17:22:00 WITA
Melihat Tradisi Unik Pernikahan Adat Suku Toraja
Pernikahan adat Suku Toraja bisa dibilang merupakan pernikahan yang memiliki tradisi berbeda dengan suku-suku lainnya. (Foto: ilustrasi pernikahan/Ist)

JAKARTA, iNews.id - Pernikahan adat Suku Toraja akan dibahas pada artikel. Toraja adalah sebuah suku bangsa yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan (Sulsel).

Populasinya diperkirakan sekitar Satu juta jiwa, dengan sekitar 500.000 di antaranya masih tinggal di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa (di Mamasa disebut juga sebagai suku Mamasa).

Pernikahan adat Toraja bisa dibilang merupakan pernikahan yang memiliki tradisi berbeda dengan suku-suku lainnya. 

Sebab, selain disahkan secara agama, maka keduanya juga harus disahkan secara adat oleh pemangku adat yang sangat dihormati di sana dengan menggunakan adat Aluk Todolo yang disebut Aluk Rampanan Kapa’. 

Istilah Aluk Todolo sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Toraja yaitu 'aluk' dan 'todolo'. 
Kata aluk memiliki arti aturan atau cara hidup, sementara todolo berarti nenek moyang. Dengan demikian, Aluk Todolo berarti agama para leluhur, atau cara/aturan hidup para leluhur.

Setelah melakukan ucap janji dengan ketua adat yang disebut Ada’, maka keduanya akan menggelar pesta pernikahan untuk seluruh keluarga dan juga tamu yang hadir. 

Di Toraja, masyarakatnya masih mengenal sistem kasta. Di mana sistem kasta tersebut juga berlaku dalam pesta pernikahan adat toraja yang akan digelar. Namun di sinilah uniknya pernikahan adat Toraja, di mana acara pesta pernikahan tersebut dibagi menjadi tiga yakni:

Bo’bo’bannang

Pesta pernikahan yang satu ini dibilang untuk kasta yang terendah. Maka pelaksanaannya pun anya dilakukan secara sederhana, di mana hanya dihadiri oleh beberapa undangan saja.

Biasanya pernikahan Bo'bo bannang ini dilakukan pada malam hari dengan hidangan makanan yang sederhana juga seperti, ikan, dan juga satu atau dua ekor ayam.

Rampo Karoen

Rampo Karoen adalah pernikahan adat Toraja untuk kasta menengah. Jika Bo’bo’ digelar pada malam hari, berbeda dengan Rampo Karoen. Pesta pernikahan ini dilaksanakan pada sore hari di rumah pengantin perempuan.

Berbeda dengan Bo'bo bannang yang hanya dilakukan sangat sederhana, rampo kanoen diisi dengan acara pantun-pantunpernikahan yang mengundang kemeriahan acara itu. 

Saat malam tiba, maka masing-masing perwakilan dari kedua mempelai akan mendengarkan keputusan hukum dan ketentuan hukum Tana di hadapan pada saksi-saksi adat. 

Baru setelah itu acara makan malam dimulai dengan sebuah hidangan seekor babi dan juga ayam sesuai kemampuan sang keluarga. 

Rampo Allo

Rampo Allo bisa dibilang menjadi pesta pernikahan adat toraja dengan kasta tertinggi. Di mana yang menggelar acara tersebut adalah para keturunan bangsawan. Dengan menggunakan biaya yang cukup besar dan juga waktu yang dibutuhkan juga lebih panjang hingga berhari-hari.

Sebelum resmi melamar, pihak keluarga calon pengantin laki-laki akan akan datang ke rumah calon mempelai wanita untuk melakukan penyelidikan.

Pada momen tersebut, perwakilan itu akan memastikan apakah calon pengantin wanita benar-benar lajang atau belum ada yang melamar. 

Jika tahapan ini berhasil, maka akan dilanjutkan dengan ritual lamaran. Saat lamaran, keluarga penganti pria akan mengutus perwakilan untuk membawa Umbaa pangngan atau sirih pinangan.

Masyarakat Toraja juga sudah mengenal istilah perjanjian pra nikah sejak zaman dahulu kala. 

Proses ini disebut sengan urrampan kappa’. Prosesi ini pada intinya adanya digelar sebuah acara di mana pengantin akan membicarakan soal komitmen rumah tangga. 

Ketika salah satu atau kedua calon pengantin melanggar komitmen tersebut maka akan dijatuhi hukuman tertentu.

Setelah berbagai tahapan di atas dilakukan, maka kedua mempelai akan menggelar pernikahan secara agama. Setelah sah secara agama, kedua penganti juga dianggap sah secara adat.

Kemudian diiringi dengan musik dan tarian, pasangan pengantin akan berjalan menuju pelaminan Toraja. Para tamu undangan yang hadir pun akan memberikan ucapan selamat.

Itulah tradisi unik pernikahan adat Suku Toraja, mungkin ada juga tradisi unik pernikahan di suku lainnya.

Editor: Candra Setia Budi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut