get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Kisah Tragis Evia Maria Mangolo Mahasiswi Unima, Diduga Bunuh Diri akibat Dilecehkan Dosen

Khawatir Wabah Virus Korona Meluas, Mahasiswi Beijing asal Jeneponto Pilih Pulang Kampung

Jumat, 31 Januari 2020 - 14:55:00 WITA
Khawatir Wabah Virus Korona Meluas, Mahasiswi Beijing asal Jeneponto Pilih Pulang Kampung
Mahasiswi Jeneponto Nur Wahyuni yang kuliah di Beijing memilih kembali ke kampung halaman. (Foto: iNews/Sulaiman Nai).

JENEPONTO, iNews.id - Seorang mahasiswi asal Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang kuliah di Beijing China memilih untuk pulang. Dia khawatir karena virus korona semakin mewabah dan mengisolasi warga di wilayah tersebut.

Mahasiswi bernama Nur Wahyuni yang mengambil jurusan Clinical Chinese and Western Medicine ini, memilih untuk pulang ke kampung halaman di Desa Jombe, Kecamatan Turatea.

"Karena takut virus korona. Kebetulan juga sekarang sedang libur, dan pihak kampus belum memastikan sampai kapan mahasiswanya kembali aktif masuk kuliah," kata Yuni kepada iNews di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Jumat (31/1/2020).

Karena itulah, dia memilih untuk pulang ke Indonesia. Belum lagi kondisi di sana yang semakin menyulitkan. Banyak pusat perbelanjaan dan pasar yang sudah tutup. Kemudian jalan-jalan di Beijing sudah sangat sepi, seperti kota tak berpenghuni.

"Jadi makan di sana juga susah. Daripada di sini, lebih baik saya pulang," ujarnya.

Yuni juga takut kalau nantinya virus korona mewabah di seluruh daerah China. Bila sudah seperti itu, dia menilai, akan sulit baginya untuk pulang. Sebab, keluar rumah saja pasti sudah tidak bisa.

Orang tua Yuni, Hj Ramlia Daeng Pajja mengatakan, sudah lega karena Yuni dan adiknya sudah pulang ke kampung halamannya. Bukan hanya Yuni, kata dia, sang adik Nur Jannah juga melanjutkan pendidikan di Tiongkok China.

"Perasaan saya sekarang sudah lega. Karena saat wabah virus korona di sana, anak-anak sudah pulang," kata Ramlia.

Begitu mendapat informasi soal virus korona yang menjangkit warga di Wuhan China, dia mengatakan, mulai tidak bisa tidur karena memikirkan keberadaan anak-anaknya.

"Apalagi yang bungsu (Adik Yuni), di sana itu dekat dengan Wuhan," ujar dia.

Dia menyebut, semakin khawatir begitu tahu bahwa ada banyak korban berjatuhan akibat virus korona. Setelah itu, dia mendorong anak-anaknya pulang sebelum wabah virus korona semakin meluas, apalagi transportasi di sana mulai sulit didapati.

"Akhirnya saya bilang, cepat beli tiket dan kembali ke Indonesia," katanya.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut