Keroyok Tukang Parkir di Dalam Masjid, 4 Pemuda di Makassar Diamankan Polisi

MAKASSAR, iNews.id - Seorang juru parkir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), babak belur dikeroyok sejumlah penghuni apartemen. Para pelaku melakukan penganiayaan ini hingga ke dalam masjid.

Aparat dari Polsek Panakkukang menangkap empat dari tujuh orang pengeroyok juru parkir di sebuah apartemen Jalan Boulevard Makassar. Masing-masing berinisial RH (18), MR (20), SP (19) dan S (20).

Baca Juga

Langgar Protokol Kesehatan, Sejumlah Warga di Makassar Disanksi Rapid Test

Dantim Resmob Panakkukang, Bripka Zulqadri mengatakan, dari hasil rekaman CCTV ada tujuh pelaku yang mengeroyok korban, Wahyu (39). Motif mereka karena kesal kerap dimintai uang parkir oleh korbannya.

"Korbanya seorang juru parkir. Karena masalah ketersinggungan antara korban dan pelaku," kata Bripka Zulkadri saat dikonfirmasi wartawan di Mapolsek Panakkukang Makassar, Sabtu (18/7/2020) malam.

Baca Juga

Masalah Asmara, Siswi SMK di Makassar Ditemukan Tewas Tergantung

Menurut dia, ada tiga orang pelaku lainnya yang masih dalam pengejaran petugas. Namun sementara kasus ini masih didalami dulu oleh polisi, termasuk memeriksa keterlibatan rekan-rekan keempat pelaku ini.

Seorang pelaku berinsial S mengatakan, kasusnya bermula saat korban memintai uang parkir dua kali. Padahal dia sudah memberikan uang sebelumnya saat akan pergi dari apartemen.

Baca Juga

Geger, Pria di Makassar Ancam Ledakkan Restoran McDonald's Panakkukang

Dia mengaku kesal, karena korban sering kali berbuat seperti ini dan terkesan memalak para penghuni apartemen. Namun S membantah kalau dia melakukan penganiayaan sampai ke dalam masjid.

"Hanya sampai teras masjid saja. Karena dia kabur, jadi kami kejar," ujar dia

Saat ini para pelaku diamankan di Mapolsek Panakkukang untuk menjalani proses hukum. Mereka dijerat pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Sementara korban sempat menjalani perawatan medis dan kini masih terbaring di rumahnya. Polisi masih menyelidiki kasus pengeryokan ini dan dugaan aksi premanisme korban.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal