Kasus Suami Tikam Istri 29 Kali di Pangkep, Saat Reka Ulang Pelaku Tersenyum dan Tertawa

PANGKEP, iNews.id - Pelaku penikaman istri di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), beberapa kali tersenyum bahkan tertawa saat menjalani reka ulang kejadian pembunuhan tersebut. Kondisi ini membuat polisi merasa heran.

Pelaku, Andi Arsyad (61), tampak santai menjalani rekonstruksi yang digelar di Mapolres Pangkep pada Kamis (20/2/2020) kemarin. Dia .elakoni adegan penikaman sebanyak 29 kali hingga korban, Fatmawati (41) tewas.

Baca Juga

Suami Tusuk Istri Hingga 29 Kali di Pangkep Terancam Hukuman Mati

Kasat Reskrim Polres Pangkep, AKP Anita Taherong mengatakan, sejak ditangkap pada pertengahan Januari lalu, Arsyad tidak pernah menunjukkan rasa penyesalan.

"Padahal, dia dengan sadis menghabisi nyawa istrinya dan melukai anak tirinya yang masih berusia sembilan tahun," kata Anita saat dikonfirmasi, Jumat (21/2/2020).

Baca Juga

Sadis, Suami di Pangkep Tikam Istri hingga Tewas Lalu Bacok Anak

Menurut dia, istri dan anak tirinya diserang secara membabibuta memakai badik. Hampir seluruh tubuh korban ditusuk pelaku, sebanyak 29 kali.

Dari hasil reka ulang tersebut, insiden tragis itu bermula ketika Arsyad mendatangi rumah korban di Desa Parenreng, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep, Kamis (16/1/2020) malam.

Tersangka dan korban diketahui pisah ranjang sejak beberapa bulan lantaran korban kerap dianiaya pelaku. Sambil membawa senjata tajam berupa badik, tersangka mencari korban.

Melihat kedatangan suaminya, Fatmawati yang ketakutan mencoba melarikan diri ke rumah tetangga. Nahas, dia terjatuh saat dikejar suaminya dan langsung ditikam. Sang anak tiri yang melihat kejadian itu ikut diserang, tapi berhasil selamat.

"Ada 28 adegan mulai dari memasuki rumah, pelaku memanjat jendela hingga adegan korban mencoba kabur ke rumah tetangga. Lalu terakhir yakni penikaman terhadap korban," ujarnya.

Sebelumnya, seorang suami di Kabupaten Pangkep tega menghabisi istrinya dengan badik. Pelaku menyerang korban dan menikamnya secara membabi buta hingga sang istri tewas di tempat.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal